Puspa Anggraheni

Biografi S. Puspa Anggraheni , Purbalingga I Purbayasa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Lihatlah Dunia dengan Cara Terbalik

Lihatlah Dunia dengan Cara Terbalik

"Alhamdulillah bu...mulai kemarin saya mengajar anak-anak dengan bahagia Bu...alhamdulillah tidak beban lagi", cerita sahabatku usai mengikuti workshop basic hypnoterapi.

Rasa bahagia dan haru mendengar kabar ini. Bisa Anda bayangkan atau rasakan, seorang guru yang belum bisa nyaman dalam tugas. Seperti apa hari-harinya bersama anak didiknya. Mungkin "angon dina" istilah Ibu Dartini dalam artikelnya.

Bagi mereka, waktu begitu lama. Keunikan siswa tak lagi menarik, justru sebaliknya. Ada sedikit saja perilaku siswa yang berbeda menjadikan dirinya kesal dan murka. Seandainya diam hatinya menanggung beban. Sungguh sesuatu yang tak laik dipertahankan.

Jika masih seperti ini, bagaimana ia mampu mengetahui apa yang dirasakan oleh siswanya. Ada anak yang banyak bertanya dianggapnya cerewet. Ada anak yang bermain-main karena sudah menyelesaikan tugas dianggapnya hiperaktif. Mereka cenderung melihat dengan sisi negatifnya. Selama sikap guru masih seperti itu, maka tak kan datang rasa bahagia dalam kerja.

Bagaimana jika kita balik cara memandangnya?

Mari kita lihat permasalahan di sekolah. Masalah pribadi, belajar, sosial dan karir. Kadang dari keempat masalah yang paling banyak diperhatikan masalah belajar. Siswa sulit paham, prestasi rendah, kurang tanggung jawab, kurang minat belajar dsb.

Maka wajar jika ada guru mengatakan "Siswaku sulit diatur pantas saja nilainya jeblok", sambil bersungut-sungut ke luar dari kelas.

Ada pula guru yang mengatakan"Terserah apa pun hasilnya toh saya sudah mengajar dan membimbingnya, gitu saja kok repot", dengan santainya berujar.

Sebenarnya cara mudah mengubah "hasil" yaitu mengubah "program pikirannya". Mengapa? Karena semua perilaku manusia diawali dari pikiran. Dari pikiran menjadikan ia melakukan sesuatu. Sesuatu yang dilakukan berulang-ulang membentuk kebiasaan. Kebiasaan yang sering muncul membentuk karakter. Karakter seseorang membedakan hasil yang didapatkan.

Mari kita lihat dengan cara berbeda. Misalnya kita melihat rumah mewah dengan perabotan yang wah serba indah. Lihatlah dibalik wujud itu dengan sebaliknya, berapa banyak pekerja yang membuat, berapa banyak uang yang harus dikeluarkan, bagaimana merawat dan membersihkannya. Dan terakhir seberapa besar manfaat untuk akheratnya. Ketika semua itu terjawab, pastilah hilang rasa mengagumi fisik kebendaan.

Mari kita coba melihat profesi guru. Apakah Anda melihat gaji (uang) sebagai hasil dari kerja?

Jika gaji atau rezeki dilihat upah kerja kita, tentu semua yang kita miliki merupakan hasil kerja pula.

Ini menjadi berbeda jika kita melihat, gaji adalah rezeki dar Allah. Makanan yang kita beli dengan gaji pun, hakikatnya makanan dari Allah. Namun sudah sampaikah kesadaran kita untuk itu?

Cobalah mengamati, ada orang bekerja keras sepanjang hari dan hasilnya hanya cukup untuk makan. Tetapi ada orang yang bekerja santai uangnya berlimpah ruah.

Jadi, gaji bukan lagi dipandang sebagai hasil kerja. Oleh karena itu mari kita melihat terbalik dari semua masalah di sekolah. Masalah pribadi menjadi fokus utama. Karena masalah pribadi baik berdampak pada baik pula karakter. Jika karakter baik prestasi tentu mengikuti.

"Ah, teori...buktinya memang anak bandel, sulit dinasihati, bagaimana lagi?", keluh seorang teman guru.

Ia sudah lama menjadi guru, namun baru kemarin hatinya benar-benar merasakan. Bahagia bertemu dengan peserta didiknya. Meski siswa berperilaku yang sama mengapa rasa dihati beda.

Hal ini pula yang memotivasi saya untuk terus mengajak semua guru untuk memiliki keilmuan ini. Pertama agar rasa nyaman, bahagia dan ngeh dalam tugas membias yang sama dan dirasakan para siswa.

Terimakasih para alumni hypnoterapi, teruslah tebarkan pemberdayaan diri untuk anak-anak negeri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Memandang dari sudut pandang berbeda. Siip.

24 Oct
Balas

Terimakasih motivasinya Pak

24 Oct

Saya juga bahagia membaca tulisan ini

24 Oct
Balas

Terimakasih Ibu, sama ketika sy baca artikel angon dina

24 Oct

Muantap, mencerahkan

24 Oct
Balas

Terimakasih motivasinya Pak

24 Oct

Sangat memotivasi ... Mksh Bu .. Jadikan sbg ladang ibadah ....

24 Oct
Balas

Aamiin...mari bund...trmksih kunjungannya bund

24 Oct

Bagus bunda...betul dengan yang ditulis...begitu banyak yang terjadi dalam KBM...

24 Oct
Balas

Yaa...dan begitulah...smg kita termasuk yg siap sll bahagia di mana pun berada aamiin. Mksih bund

24 Oct

Keren bunda, maaf, punten, itu namanya berpikir filosofis (ssesuatu dibalik yg terjadi).

24 Oct
Balas

Terimakasih kunjungannya bunda...

24 Oct



search

New Post