TaGur-616 (217)

Habil sekarang duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Semenjak kecil dia sering diajak ayah ke musalla dekat rumah mereka, untuk salat. Sekarang hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi Habil. Kalau suara azan sudah berkumandang, Habil tidak akan merasa tenang. Tanpa disuruh oleh siapa pun, dia segera ke belakang, mengambil wudu. Kemudian dengan langkah tegap, dia pun berjalan menuju musalla.

Habil juga sudah pandai azan dan iqomah. Sering dia disuruh oleh Ustad Dede untuk melantunkan azan. Suaranya terdengar nyaring dan jernih. Senang hati orang-orang di sekitar musalla, mendengar suara azan yang dikumandangkan Habil.

Dulu pernah kejadian beberapa kali, ketika Habil masih kecil. Mungkin saat itu masih TK, atau kelas satu, kelas dualah di SD. Azan subuh sudah berkumandang, tetapi Habil belum juga bangun. Ayah dan ibu sudah berusaha membangunkan, tetapi tetap juga Habil tidak mau bangun. Akhirnya, ayah berangkat sendiri ke musalla. Nah, ketika ayah pulang, Habil terbangun.

Apa yang terjadi?

Habil pun menangis dan marah-marah kepada ayah, kenapa dia ditinggal dan tidak dibangunkan. Sudah dijelaskan oleh ayah dan ibu, perihal dirinya yang tidak mau bangun, Namun Habil tetap ngotot, ayah yang salah. Bersambung

Kinali, 23092021