TaGur-554 (185)

Part.1

Pagi itu, Fia selesai memberi makan ayam-ayamnya. Kemudian dia pergi mandi untuk selanjutnya bersiap-siap berangkat ke sekolah. Hari ini merupakan jadwal Fia belajar tatap muka. Selama pandemi ini Fia belajarnya, sehari tatap muka di sekolah dan sehari lagi belajar di rumah. Diselang seling, supaya tidak terlalu ramai, juga belajarnya mesti mematuhi protokol kesehatan. Demikian aturan yang dikeluarkan sekolah.

Ketika Fia mau berangkat ke sekolah ketiga ayamnya, si warok dan kedua kate, masih asyik bermain di depan pagar. Seperti hari-hari biasa, mungkin mereka ingin melepas keberangkatan Fia.

“Daaah...,” ujar Fia sambil tertawa.

Tangannya pun melambai ke arah ayam-ayam itu.

“Kurk-kurk-kurk.”

Ketiga hewan kesayangan Fia mengeluarkan suara. Mereka seperti paham dengan yang diperbuat Fia. Air muka Fia terlihat cerah sumringah. Kemudian segera dia menaiki motor di belakang ayah, untuk segera berangkat. Tentu saja setelah berpamitan dengan ibu.

***

Pukul 11.00 WIB, Fia pun pulang dari sekolah. Setelah berganti pakaian dia segera menuju ke belakang rumah untuk melihat ayam-ayamnya. Fia heran, kok ayamnya tinggal dua, cuma si warok dengan kate jantan. Kemana yang betina?

Tidak biasanya itu terjadi. Kemana-mana mereka selalu bertiga. Kening Fia nampak berkerut, memikirkan kate betinanya yang raib.

Sedang Fia mikir-mikir, tiba-tiba ibu datang menghampirinya.

“Ibu-Ibu, betina kemana?”

Fia langsung memberondong ibu, dengan pertayaan seputar kate betinanya yang tak kelihatan. Bersambung.

Kinali, 24072021