Kate Turun Kate
TaGur-552 (182)
Ayam Fia ada tiga ekor. Ketiganya tampak sehat dan lucu. Yang berwarna putih dipanggil Fia dengan nama warok blotong. Panggilannya si warok Nama itu didapat Fia, ketika tak sengaja mendengar cerita ibu, kakak beradik, di masa kecil mereka. Warok blotong itu merupakan nama seorang pendekar dari certita komik yang pernah mereka baca. Entah kenapa nama itu bagi Fia terdengar menarik, sehingga ayam putihnya yang bertubuh bongsor diberinya nama dengan nama tersebut.
Sementara yang dua ekor lagi adalah sepasang ayam keturunan kate. Sepertinya bukan lagi asli kate, karena perawakannya sudah tinggi. Sementara ayam kate asli, bertubuh kerdil seperti kepunyaan Aini, putri Bunde satu-satunya.
“Kukuruyuk-kukuruyuk.”
Ayam kate jantan Fia riuh berkokok setiap menjelang subuh. Suaranya yang serak-serak basah, membangunkan seisi di rumah. Kadang-kadang Fia dibuat jengkel juga dengan ayam kate jantannya. Lalu keluarlah ucapan Fia, “Kate diam kate, mataku masih mengantuk!” Semua yang mendengar jadi tertawa.
Walau kadang-kadang, membuatnya jengkel, tetapi sesungguhnya Fia sangat menyayangi ayam-ayamnya itu. Selesai salat Subuh, segera dia keluar rumah sambil menenteng kantong kresek makanan ayamnya. Kemudian Fia pun memanggil ketiga ekor ayam itu, sambil menuangkan isi kantong kresek ke tadah yang tersedia dekat kandang.
“Krrrr-krrrr-krrrr... sini warok, kate jantan dan betina, makan dulu!”
Nyaring suara Fia memecah kesunyian pagi. Bersambung.
Kinali, 22072021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar