Puspa Dani,S.Pd.

Seorang ibu yang mengisi waktu luang dengan menulis. Baginya menulis itu membahagiakan. Menulis, menulis dan terus menulis. Saat ini berprofesi sebagai Pengawa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pergi ke Sawah

Pergi ke Sawah

Tantangan hari ke-180

#TantanganGurusiana

Aku Dania, sekarang sudah duduk di kelas 4. Kakakku, Kak Surti kelas 5, Bang Ardi kelas 6, sementara adikku Ratna baru naik kelas 3. Kami bersekolah di sebuah sekolah dasar yang berada di kampungku. Besok kami sudah mulai libur kenaikan kelas. Tentu kami tidak perlu lagi pergi sekolah selama 2 minggu. “Hore, kita libur, kita bisa bermain lebih lama sekarang,” teriak adikku Ratna . Kami semua hanya tersenyum melihat ulah Ratna yang melompat-lompat kegirangan.

Memang waktu liburan, adalah saat yang selalu kami tunggu. Tidak harus ke sekolah dan bisa bermain sepuas-puasnya bersama teman-teman. Bermain ayunan di bawah pohon rukam di pinggir kali kecil di tepi kampung. Mandi-mandi, main air di sungai hitam yang berair jernih. Juga mencari ikan di bandar sawah, pinggir kampung. Semua itu tentu menyenangkan sekali.

Ada lagi yang istimewa, ayah nanti tentu pulang. Menyenangkan, kami akan bersama ayah dalam waktu yang lama. Pasti, ayah sudah mempersiapkan cerita- cerita baru yang akan diceritakannya kepada kami.

“Nek, besok apa boleh kami ikut ke sawah?” Kak Surti bertanya pada nenek. Kak Surti memang lebih dekat dengan nenek, karena sejak kecil Kak Surti dan Bang Ardi sudah tinggal bersama nenek. Sedangkan aku, baru dari kelas 1, semenjak ibu dibawa nenek tinggal bersamanya.

Sambil mengunyah sirihnya, nenek tersenyum. Terlihat bibir dan giginya yang merah kena air sirih. Nenek kami memang suka sekali makan sirih. Sirih nenek, terlihat selalu merah. Menurut nenek, rasa sirih itu enak. Aku juga pernah mencoba, karena ingin tahu rasanya. Lalu kubuat sendiri, kukunyah, ternyata rasanya tidak enak, pahit dan juga hasilnya tidak semerah sirih nenek.

Sejenak nenek terdiam, masih asyik mengunyah sirih. Kemudian dia mengambil sekeping pinang yang sudah kering dan dimasukkan pula ke mulutnya. Mungkin karena rajin makan sirih dan pinang, gigi nenek masih bagus dan kuat. Habis makan sirih, nenek akan menggosok gigi, sehingga giginya terlihat bersih kembali. Tapi sisa merah sirih, akan tetap terlihat di bibir nenek. kami suka mencandai nenek, dengan mengatakan, nenek pakai gincu. Mendengar ucapan kami , nenek pun tertawa terkekeh.

“Boleh ‘kan Nek,” ulang Kak Surti. “Iya nek, kami tidak akan mengganggu,” timpal Bang Ardi. Aku hanya diam saja, tapi dalam hati, tentu berharap nenek memberi izin. “Kalau tidak ‘kan mengganggu, boleh ikut,” ujar kakek tiba-tiba. Ternyata kakek mendengar kami yang sedang merengek. Tadi kakek lagi, di ruang depan, sedang khusuk membaca Alquran.

“Hore, asyik, besok kita main di sawah,” Bang Ardi bersorak kegirangan. Aku dan Kak Surti juga ikut gembira. Terbayang olehku, betapa menyenangkan suasananya, menangkap ikan, bermain lumpur dan mencari air melembus.

Dari sebuah bandar air, yang mengairi sawah, memang sering ikan kodak dan ikan kecil lainnya, ikut hanyut ke sawah. Ikan- ikan itulah yang kami tangkap, dengan tangan kosong atau dengan tangguk, sejenis jaring kecil yang diberi tangkai. Kemudian lagi, di tengah sawah sering keluar mata air yang meruap ke atas. Kami namai mata air itu, air melembus.

Malam itu, mataku cukup lama baru bisa terpejam. Kulihat Kak Surti sudah terlelap. Ingatanku melayang tentang serunya besok, di sawah. Hingga akhirnya, aku pun tertidur dan bermimpi sedang menangkap ikan kodak yang kepalanya besar. Ikannya liar, hingga tubuhku berlumur lumpur, seru sekali rasanya.

Pasbarku. 12072020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seru.cerpen anak yg inspiratif

12 Jul
Balas

Terima kasih, hadirnya Pak.

12 Jul



search

New Post