Putih, Engkau di mana?
TaGur-604 (205)
Jarak rumah Fia dengan rumah uni Shifa tidak terlalu jauh. Maka, tidak berapa lama dia sudah tiba di depan rumah uni.
“Uni, Uni!” panggil Fia.
Setelah diulang beberapa kali, uni pun nongol di depan pintu. Bibir uni menyunggingkan senyum.
“Hei, Fia mari sini!” ajak Uni Shifa.
Fia mendekat, ternyata Adit adik uni, juga ada di situ. Tampaknya mereka habis makan.
“Uni, kita cari si putih, yuk! Dari kemaren tidak kelihatan,” kata Fia pada uni.
Sejenak uni terdiam, dahi uni nampak berkernyit.
“Kemana ya, mainnya si putih?”
Terlontar tanya uni. Kepalanya menggeleng kiri kanan, dengan mata yang dikedip-kedipkan. Uni terlihat lucu.
“Itulah yang membuat heran, Ni, kate jantan dan betina, mainnya di sekitar rumah saja, sementara ia tak kelihatan batang hidungnya. Bikin kesal aja.”
Fia bersungut kesal.
“Udah, jangan emosian.”
Uni Shifa tertawa melihat ekspresi wajah Fia.
Fia kadang-kadang memang mudah marah, jika ada yang tak mengenakkan hatinya. Namun dia mudah kembali diajak tersenyum. Bersambung.
Kinali, 11092021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi
Keren
Wau seru ni.. ditunggu yah kelanjutan nya