Putih, Engkau Dimana?
TaGur-607 (208)
Kemudian, Fia bersama Uni Shifa dan Adit, melangkah keluar rumah.
“Ma,Shifa mau menemani Fia mencari ayamnya.”
Uni Shifa berpamitan pada mamanya.
“Kami pergi dulu, Ma” pamit Fia pula.
“Adit ikut, Ni.”
Adit adik Uni Shifa, tidak mau ditinggal sendiri.
“Shifa, jaga adiknya, ya!” pesan mama kepada Uni Shifa.
“Siap, Ma,” jawab uni sambil menirukan gerakan siapnya pak polisi.
Semua jadi tertawa melihat tingkah uni.
Setelah ketiganya berpamitan dan telah diizinkan oleh mama uni, maka berangkatlah mereka mencari si putih.
Ketiganya mulai berjalan mengitari komplek. Sang surya yang bersinar garang seolah tidak mereka rasakan. Namun si putih belum juga kelihatan.
“Duh, kemana mainnya si putih, Uni?” tanya Fia pada Uni.
Uni Shifa hanya menggeleng. Dia juga heran, tidak biasanya ayam Fia yang berwarna putih itu bermain jauh. Ayam itu sering nampak oleh uni, berteduh di bawah bangku di kedai Pak RT. Mungkinkah si putih merasa sudah besar, maka berani main jauh? Bersambung
Kinali, 11092021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cernak keren