puspa lestari

Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Toroh Grobogan. Mengawali menulis sejak tahun 2017 dan bergabung di Media Guru Indonesia. Tiada hari tanpa menulis karena me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Reportase seputar Guru Penggerak tulisan ke569

Reportase seputar Guru Penggerak tulisan ke569

SEPUTAR GURU PENGGERAK

#49

HUKUMAN DAN KONSEKUENSI

Dalam menumbuhkan perilaku positif memerlukan cara yang tepat agar murid dapat menjalankan keyakinan tentang nilai kebajikan yang disepakati di kelas. Di modul 1.4 CGP belajar untuk membedakan antara hukuman dan konsekuensi atas perilaku yang dijalankan murid. Hukuman biasa dikenal sebagai bentuk sanksi. Mendengar kata hukuman tentu saja membuat hati bergetar seolah-olah hukuman itu kejam. Cara menangani sebuah kasus yang dihadapi murid tidak harus bersanksi hukuman agar murid jera, namun hukuman itu berakibat buruk bagi perkembangan psikis murid.

Penegakan hukuman itu sangat bagus, tetapi murid akan merasa dendam terhadap hukuman yang diberikan oleh guru. Terkadang murid akan merasa tersudutkan sehingga dalam hatinya muncul rasa ingin balas dendam. Hal ini akan memperburuk motivasi intrinsik dalam diri murid. Hukuman itu bersifat kejam sehingga murid akan selalu mengingat hukuman yang pernah diterimanya selama bersekolah. Hukuman itu dapat memperburuk kondisi mental murid sehingga berefek terhadap cara berpikirnya.

Sebenarnya hukuman itu merupakan sesuatu yang menyakitkan harus terjadi. Hal ini memicu anak sakit secara fisik maupun hati dalam jangka waktu lama. Hukuman juga berdampak pada anak benci terhadap perilaku disiplin. Anak akan merasakan bahwa hukuman itu bersifat memaksa maka akan mendorong anak untuk menyakiti diri sendiri. Dampak lainnya yaitu anak akan menyembunyikan kesalahan karena takut mendapat hukuman. Bagaimana dengan sifat anak yang dihukum? Anak akan marah, merasa bersalah, merasa dipermalukan dan merasa tidak dihargai.

Bagaimana dengan konsekuensi? Apakah berbeda dengan hukuman? Konsekuensi merupakan sesuatu yang harus terjadi. Hal ini akan membuat anak merasa tidak nyaman dalam waktu jangka pendek. Melalui konsekuensi guru menanamkan anak agar menghargai perilaku disiplin. Dalam hati anak dibiasakan bahwa konsekuensi itu adalah stimulus atas tanggapan untuk mendorong diri lebih mudah menyesuaikan diri. Konsekuensi dianggap sebagai konsep diri yang baik agar anak belajar untuk mematuhi peraturan tanpa paksaan. Tujuan konsekuensi yaitu membuat anak kehilangan hak, dibuat agar tak nyaman dan diasingkan untuk sementara waktu saja.

Contoh-contoh hukuman yang biasa diberikan kepada anak yang berperilaku melanggar keyakinan kelas. Menulis 100 kali di buku tulis kalimat,”Saya tidak akan membolos lagi bentuk hukuman anak yang membolos sekolah. Lari kelilingi lapangan sekarang juga sebab anak ramai di kelas. Anak diminta push up 10 kali karena tidak memakai masker. Menyuruh anak mengucapkan janji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya mencontek saat ulangan. Meminta anak untuk berdiri di kelas sebab tidak mengerjakan tugas dari guru.

Sementara konsekuensi dapat berupa tindakan yang diberikan kepada murid saat melanggar keyakinan kelas. Membersihkan kelas karena murid berbuat membuang sampah sembarangan di kelas. Melepas sepatu yang berwarna tidak hitam sesuai ketentuan sekolah. Menyiram tanaman karena murid merusak tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Mengepel lantai karena murid menumpahkan minuman di kelas. membersihkan dinding karena murid mencorat coret dinding kelas.

Melihat tindakan hukuman dan konsekuensi ternyata sangat berbeda. Hukuman lebih bersifat keras sementara konsekuensi lebih lembut dan tidak menyakiti anak atau merendahkan diri anak. Selain itu hukuman lebih bersifat memaksa namun konsekuensi sebagai bentuk stimulus tanggapan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Konsekuensi memang lebih baik. Keren.

24 Dec
Balas

Mantap bunda Puspa Lestari reportasenya. Konsekuensi adalah tanggung jawab terhadap resiko atas dampak perbuatan yang dilakukannya. Sukses selalu bunda.

24 Dec
Balas

Keren bangt Bund

24 Dec
Balas

Reportase yang keren...sangat bermanfaat

27 Dec
Balas

reportase yang keren sehat selalu bunda puspa

24 Dec
Balas



search

New Post