A. Puspitaning G.D.L

Staf pengajar di SMP/SMA Kristen Kanaan Cianjur ...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERGERAK DENGAN HATI, PULIHKAN PENDIDIKAN

BERGERAK DENGAN HATI, PULIHKAN PENDIDIKAN

Judul di atas adalah tema hari Guru Nasional 2021 yang kita rayakan hari ini, 25 November 2021. Peringatan hari guru saat ini adalah tahun kedua di masa pandemic Covid-19. Dalam rangka memperingati hari Guru Nasional 2021, Sekolah Kristen Kanaan Cianjur mengadakan beberapa kegiatan diantaranya adalah mengadakan lomba menulis refleksi guru selama mengajar di masa pandemic ini. Semua guru menuliskan apa yang telah dilakukannya dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa dapat mengikutinya dengan baik, memahami apa yang disampaikan oleh guru dan yang pasti membawa dampak perubahan dalam kemampuan dan sikap serta perilaku siswa.

Bagi sebagian guru, menulis merupakan hal yang biasa dan mudah. Namun bagi sebagian guru yang lain, menulis merupakan sesuatu yang susah. Tidak tahu harus memulainya dari mana, bingung apa yang mau ditulis. Di kepala sebenarnya sudah ada pokok-pokok pemikiran tetapi bingung mau menuangkannya dalam tulisan. Memang sesuatu yang tidak biasa akan menjadi sesuatu yang sulit, namun sebagai guru menulis adalah suatu keharusan. Dengan menulis, kita bisa menyampaikan pemikiran-pemikiran kita kepada orang lain. Saya pernah membaca profil salah satu penulis aktif di gurusiana juga bahwa menulis adalah sebuah usaha memotret kehidupan.

Dari batas waktu  yang telah ditentukan, semua guru telah mengumpulkan refleksinya. Guru-guru menuliskan apa yang dialami dan apa yang dilakukannya dalam melaksanakan pembelajaran baik daring maupun PTMT. Bagaimana kesulitan yang dialami di awal-awal pandemic, bagaimana mereka harus keluar dari zona nyaman mengajar mereka selama ini. Banyak guru yang telah lama mengajar, namun saat pandemic datang mereka sama seperti guru yang baru saja selesai pendidikan. Sama-sama belum berpengalaman. Ternyata selain membawa dampak negative, pandemic juga membawa dampak positif. Bagi guru, dengan adanya pandemic ini mau tidak mau mereka dituntut untuk mau berubah, mau belajar, mau memperlengkapi diri untuk menghadapinya dalam melaksanakan proses pembelajaran agar siswa tetap dapat belajar dengan baik.

Berbagai cara yang dilakukan antara lain belajar teknologi pembelajaran, seperti menggunakan media daring untuk proses pembelajaran seperti zoom meeting, aplikasi pembuat video pembelajaran, games interaktif, untuk menarik minat belajar siswa, aplikasi kuis, aplikasi untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang sangat banyak dan berbagai macam cara untuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan. Namun demikian, kendala pasti tetap ada. Para siswa di jenjang SMP – SMA biasanya lebih suka menutup kamera saat pembelajaran daring melalui zoom. Sehingga aktivtias mereka selama pembelajaran sulit terpantau. Guru harus tetap bisa mengontrol mereka untuk tetap focus. Kendala lain yang dihadapi adalah kesulitan dalam mendapatkan feedback dari siswa saat pembelajaran. Sebagian siswa memang terlihat aktif namun tidak jarang banyak pula siswa yang tidak merespon jika ditanya oleh guru. Tugas ada yang terlambat mengumpulkan bahkan tidak mengumpulkan, dihubungi guru susah. Itulah dinamika selama pembelajaran daring. Namun itu tidak menyurutkan semangat para guru untuk tetap mengajar dan mendidik para siswa yang telah dipercayakan kepada kami. Para guru telah melaksanakannya dengan hati, sebagaimana tema Hari Guru Nasional 2021 ini.

Setelah kurang lebih 1,5 tahun pandemic covid-19 terjadi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ternyata hal itu berpotensi membawa dampak  social negative yang berkepanjangan. Dampak negative itu adalah potensi timbulnya putus sekolah, penurunan capaian belajar dan kekerasan pada anak serta resiko eksternal. Selain itu capaian nilai PISA mengalami penurunan, pengetahuan peserta didik semakin tertinggal, diproyeksikan akan berpengaruh kepada kecakapan hidup peserta didik di masa depan yang akan menimbulkan dampak jangka panjang pada penghasilan mereka. Bank Dunia memperkirakan bahwa penutupan sekolah di seluruh dunia dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan seumur hidup dari generasi yang saat ini berada di usia sekolah kurang lebih sebesar US$ 10 triliun.

Oleh karena itu dalam upaya memulihkan learning loss dan literacy loss yang dialami peserta didik, upaya strategis dilakukan untuk mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan siswa dan guru. Setelah memulai PTMT guru harus melaksanakan pembelajaran dengan hybrid learning. Karena sebagian siswa masih ada yang belum diizinkan hadir ke sekolah oleh orang tua mereka, maka guru pun mengajar dengan dua audience di mana sebagian di kelas dan sebagian di rumah. Awalnya juga tidak mudah membagi perhatian menjadi 2. Namun sekali lagi mau tidak mau guru harus belajar. Sehingga akhirnya pembelajaranpun terlaksana dengan baik.

Pada saat PTMT sebenarnya bukan hanya menyelesaikan materi yang harus dilaksanakan. Namun lebih kepada bagaimana guru dapat menciptakan kembali hubungan antar siswa, siswa dengan guru untuk menjalin kembali komunikasi secara langsung, membangun karakter siswa yang dirasa agak terkendala pada saat pembelajaran daring dan hal-hal lain yang telah hilang selama pembelajaran daring. Tidak mudah mengembalikan semua itu. Karena tidak dapat dipungkiri pula, sebagian siswa telah merasa nyaman dengan belajar daring dari rumah. Sehingga mereka lebih suka tetap belajar daring. Melihat dampak negative yang timbul selama pembelajaran daring, jika kondisi sudah memungkinkan mau tidak mau pembelajaran tatap muka tetap harus dilaksanakan kembali.

Itulah hal-hal yang disampaikan dalam refleksi para guru. Setelah melihat hasil karya guru-guru, kami menetapkan tiga pemenang yaitu :

-         -       Juara I : Ibu Susanti, guru IPA SMP yang menceritakan bagaimana dia belajar membuat video dan animasi untuk mendukung pembelajaran

-       Juara II : Bapak Sugito Marhalim, guru Bahasa Inggris SMA yang menceritakan bagaimana menghadirkan native speaker dalam pembelajaran melalui zoom dengan zona waktu yang berbeda dengan mereka dan pembelajaran daring dengan sebuah SMA di New Zealand

-       Juara III : Bapak Okki Dwi Wicaksono, guru Ekonomi SMA, yang menceritakan pembelajaran dengan gamification

Selamat kepada bapak/Ibu guru yang telah berhasil menjadi pemenang dan jangan berhenti sampai di sini. Karier sebagai guru bisa dikembangkan melalui karya tulisan. Untuk bapak/ibu guru yang lain ini adalah langkah awal untuk terus berproses ke arah yang lebih baik, teruslah berkarya memberikan pemikiran untuk kemajuan pendidikan. Selain apresiasi kepada para pemenang, juga diberikan apresiasi kepada semua guru. Semoga momen hari Guru Nasional ini membangkitkan kembali semangat para guru untuk tetap mengajar dengan tulus ikhlas, mendidik para siswa memajukan anak bangsa menjadi siswa yang cerdas berkarakter, menjadi guru yang dirindukan oleh para siswanya.  Terima kasih para guru, marilah bergerak dengan hati, memulihkan Pendidikan Indonesia. Selamat Hari Guru Nasional 2021.

 

  

Cianjur, 25 November 2021

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Selamat HGN 2021. Salam literasi

25 Nov
Balas

Keren ulasannya Bu, selamat haru Guru, sukses selalu

25 Nov
Balas

Terima kasih, pak

17 May

Terima kasih, pak

17 May

Terima kasih, pak

17 May



search

New Post