Peningkatan jumlah penderita positif covid-19 di Indonesia dalam sebulan ini sangat tajam. Keputusan pemerintah untuk masyarakat tetap tinggal di rumah, menjaga kebersihan, membatasi kontak melalui physical distancing, menghindari keramaian sudah disampaikan sejak awal mulai merebaknya penyebaran virus ini. Bahkan saat ini sudah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di mana daerah-daerah tertentu seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat mulai melakukan pembatasan keluar masuk orang untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dari orang luar daerah terutama yang berasal dari zona merah. Mengikuti instruksi Kepala Daerah dan Dinas Pendidikan setempat, untuk sekolah telah diputuskan meniadakan pembelajaran di sekolah menjadi home learning dan guru dengan work from home sejak Maret yang lalu.

Kegiatan home learning pasti membawa dampak bagi para siswa, orang tua, guru dan sekolah. Para siswa yang biasanya belajar di sekolah, bertemu teman-teman, guru dan mendapat pembelajaran secara bertatap muka langsung kini dibatasi oleh jarak. Demikian juga guru, yang biasanya langsung memberikan bimbingan kepada para siswa kini harus mempersiapkan pembelajaran dengan waktu lebih untuk memberikan pembelajaran jarak jauh. Bagaimana dengan orang tua dan sekolah? Orang tua di rumah menjadi guru bagi putra-putinya, terlebih mereka yang masih duduk di PAUD, TK atau SD. Untuk siswa yang lebih besar mereka sudah bisa lebih bertanggung jawab dan mandiri namun bimbingan dan pantauan orang tua di rumah juga tetap diperlukan untuk mengingatkan mereka. Untuk sekolah, harus membuat kebijakan yang dapat mendukung proses pembelajaran di rumah (home learning) ini sehingga walaupun di rumah para siswa tetap dapat belajar baik pengetahuan, ketrampilan maupun kecakapan hidup (life skill) yang diperlukan untuk masa depan mereka.

Menyikapi situasi dan kondisi saat ini, sebagai bentuk komitmen dan perhatian Sekolah Kristen Kanaan dan Kanaan Global School yang tersebar di 6 kota dalam memberikan pendidikan terbaik, Kanaan mengimplementasikan sebuah system home learning menggunakan platform “Kanaan Integrated Support System (KISS) – Learning Management System (LMS)” yang sejak 2 tahun terakhir telah mulai dikembangkan melalui Kanaan NextGen Project. Secara bertahap fitur-fitur dalam KISS-LMS telah dilengkapi. LMS yang tadinya masih berisi kalender pendidikan, pengumuman, administrasi guru, absensi, teaching material, score dan assignment, dengan adanya pandemic covid-19 yang mengharuskan siswa belajar di rumah KISS-LMS telah dilengkapi dengan menu online learning.

KISS apps ini dapat didownload di HP masing-masing siswa dan orang tua melalui google play atau app store. Semua siswa dan orang tua wajib melakukan registrasi dan aktivasi di KISS untuk dapat mengaksesnya. Tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah :

- Menyediakan transparansi bagi seluruh orang tua dan siswa

- Meningkatkan komunikasi rumah – sekolah

- Menyediakan wadah pengalaman belajar interaktif untuk mengoptimalkan perkembangan siswa

- Menyediakan personalized learning untuk jangka panjang

- Sekolah dan orang tua bekerja sama untuk mengembangkan potensi siswa.

(Kanaan Nextgen Project : Panduan Penggunaan KISS apps-parents, 2019)

Dengan adanya KISS ini siswa dan orang tua dapat mengakses informasi dari sekolah mulai jadwal pelajaran, kegiatan sekolah, absensi siswa, nilai, materi pembelajaran, tugas dan lainnya. Dengan penambahan menu online learning pada LMS ini siswa dapat mengakses materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang dilengkapi pula dengan fitur e-meeting sehingga interaksi pembelajaran tetap dapat terlaksana secara langsung walaupun jarak jauh. Guru mempersiapkan materi pembelajaran untuk para siswa sesuai jadwal yang ditetapkan sehingga tidak akan terjadi bentrok antara guru yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini guru bisa memberikan instruksi yang jelas untuk kegiatan pembelajaran pada hari itu, memberikan link materi atau video pembelajaran yang harus diakses siswa, tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan siswa dapat langsung mengupload hasil pekerjaannya di LMS. Interaksi antara guru dan siswa juga dapat dilakukan dengan fitur comment sehingga kesulitan yang dihadapi siswa dapat segera ditangani oleh guru. Online learning ini juga dilengkapi dengan fitur read yang menunjukkan pukul berapa masing-masing siswa membaca tugas dari guru. Sehingga guru tetap dapat memantau siapa saja siswa yang belum aktif di dalam pembelajaran tesebut dan dapat mengambil tindak lanjut yang diperlukan. Demikian juga guru dapat memantau siapa saja siswa yang belum upload tugasnya.

Bagaimana dengan pemantauan oleh wakil atau kepala sekolah? KISS - LMS memberikan akses kepada wakil kepala sekolah dan kepala sekolah untuk memantau aktivitas di dalamnya yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya. Sehingga pemantauan kepada para guru tentang materi atau tugas yang diberikan kepada siswa dapat dilakukan oleh wakil atau kepala sekolah. Mereka dapat mengevaluasi dan memberikan masukan kepada guru bila tugas yang diberikan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Demikian juga dengan aktvitas siswa dapat terpantau.

Selama home learning, orang tua di rumah yang memantau kegiatan belajar putra-putrinya. Orang tua dapat memantau tugas-tugas atau materi pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui akun orang tua. Sehingga walaupun belajar di rumah semua aktivitas siswa terkontrol oleh orang tua, guru dan sekolah.

Meskipun pemerintah melalui Kementerian Pendidikan tidak mengharuskan sekolah untuk menuntaskan kompetensi sesuai kurikulum, karena kondisi dan keadaan masing-masing sekolah di Indonesia berbeda, namun Sekolah Kristen Kanaan dan Kanaan Global School tetap mengusahakan tidak mengurangi kualitas pendidikan yang diterima siswa. Penilaian harian maupun ujian sekolah tetap dapat dilaksanakan secara online sehingga tidak perlu mengumpulkan siswa di sekolah.

Penerimaan rapor tengah semester genap juga dapat tetap dilaksanakan karena di dalam LMS juga sudah dilengkapi dengan fitur/menu e-rapor dan e-ptc (electronic parent teacher conference). Apa itu e-ptc? Seperti kepanjangannya e-ptc ini adalah pertemuan orang tua dan guru dalam hal ini diwakili wali kelas untuk membahas tentang hasil belajar siswa sehingga sesuai tujuan KISS-LMS ini sebagai sarana komunikasi rumah – sekolah tetap terjalin walau dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara langsung. Pertemuan ini dilaksanakan secara online dengan pilihan media zoom cloud meeting atau WA video call.

Sekolah sudah menentukan waktu pertemuan orang tua dan wali kelas ini dengan menjadwalkannya dalam LMS-conference yang terdiri dari sesi pagi, siang dan malam. Semua orang tua diberi kesempatan untuk memanfaatkan e-ptc ini untuk membicarakan kemajuan belajar siswa, kelemahan/kekurangan siswa, potensi siswa, hambatan belajar atau hal lain yang menyangkut siswa dan bagaimana mengembangkan potensi diri siswa. Prosedur yang harus dilalui orang tua adalah mendaftarkan diri terlebih dahulu sesuai waktu yang ditentukan, siapa yang cepat bisa memilih waktu sesuai kesempatan yang dimiliki orang tua. Kemudian memilih media yang diinginkan (zoom atau WA video call). Selanjutnya H-1 jadwal pertama e-ptc orang tua dapat melihat e-rapor putra-putrinya sehingga bisa mempelajarinya terlebih dahulu sebelum berkomunikasi dengan wali kelas. Hanya melalui akun orang tua yang bisa melihat e-rapor dan mendaftar e-ptc. Durasi waktu juga telah ditentukan oleh sekolah sehingga orang tua dan wali kelas harus sudah mempersiapkan diri sesuai jadwal yang dipilih orang tua agar pertemuan terpenuhi sesuai jadwal. Setelah selesai melakukan pertemuan dengan orang tua, wali kelas harus menuliskan komentar/saran/masukan orang tua di kolom yang sudah tersedia sehingga sekolah dapat menindaklanjuti masukan dari orang tua.

Secara umum orang tua memberikan dukungan terhadap sekolah yang sudah mempersiapkan segala program yang ada termasuk dalam masa-masa sulit karena pandemic covid-19 ini dengan tetap memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran terbaik berbasis teknologi melalui home learning dengan main platform KISS-LMS dengan fitur-fitur yang lengkap. Demikian juga untuk tugas-tugas yang diberikan secara umum dapat menumbuhkan potensi, kepercayaan diri siswa, menggali pola pikir dan kreativitas siswa melalui karya-karya mereka. Guru dan siswa juga melakukan pembelajaran untuk penguasaan teknologi karena tanpa penguasaan teknologi akan banyak kendala yang dihadapi. Sekolah akan terus berusaha mengembangkan pelayanan terbaik bagi siswa dan orang tua termasuk membekali guru dengan teknologi yang diperlukan dan terus dilakukan pengembangan platform KISS agar lebih banyak lagi manfaat yang bisa dirasakan oleh siswa, orang tua juga guru dan karyawan. Semoga pandemic covid-19 ini segera berakhir, dan masa-masa belajar yang indah di sekolah kembali berjalan normal.

Stay healthy, stay at home!