MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG MEMBAHAGIAKAN
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.
Selama masa pandemic Covid-19 tidak semua daerah di Indonesia mempunyai akses untuk belajar secara daring. Banyak daerah-daerah di Indonesia tidak bisa memberikan pendidikan yang layak bagi peserta didik. Akibatnya anak-anak banyak kehilangan kesempatan untuk belajar.
Untuk mengatasi hal itulah maka pemerintah mencetuskan Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka memberi keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Pemulihan pembelajaran tidak hanya pada perubahan kurikulum saja namun juga perlu adanya penguatan sumber daya sekolah dalam hal ini guru dan kepala sekolah. Mereka adalah ujung tombak pelaksanaan kurikulum di sekolah.
Menurut KH Dewantara, tujuan dari dilakukannya proses pendidikan adalah untuk “menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya” Menjadi tugas guru untuk menciptakan pembelajaran yang membahagiakan bagi peserta didik.
Sebelum memulai pembelajaran, pendidik perlu melakukan asesmen awal untuk mengetahui kesiapan belajar dan kompetensi awal peserta didik sehingga pendidik dapat merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Asesmen awal dapat dilakukan secara kognitif maupun non kognitif. Secara kognitif, pendidik dapat memberikan soal-soal terkait materi yang telah dipelajari peserta didik dan materi yang akan dipelajari peserta didik. Sedangkan secara non konitif pendidik dapat mencari informasi terkait latar belakang peserta didik, lingkungan keluarga, rumah dan lainnya yang mempengaruhi belajar peserta didik. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara, observasi ataupun teknik lainnya.
Dengan bekal asesmen awal, pendidik dapat merencanakan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kemampuan awal peserta didik. Saat ini guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Mereka bisa mendapatkan informasi belajar dari berbagai sumber. Karena peserta didik dapat mencari sendiri informasi dari berbagai sumber, menjadi tugas pendidik untuk mengarahkan mereka sesuai dengan tujuan belajar yang harus dikuasai.
Seperti pemikiran Ki Hajar Dewantara yang telah disebutkan sebelumnya, pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang membahagiakan peserta didik. Dalam perencanaan pembelajaran, pendidik menyiapkan metode-metode dan strategi belajar yang sesuai. Pendidik dapat memilih materi esensial yang akan disampaikan kepada peserta didik, menentukan program pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Pembelajaran yang berfokus pada peserta didik akan membangkitkan semangat belajar peserta didik. Mereka yang mengalami proses belajar akan lebih memahami dan tersimpan dalam memorinya.
Pembelajaran yang menyenangkan akan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Dengan belajar yang menyenangkan, peserta didik lebih mudah menerima informasi dan pembelajaran yang disampaikan pendidik. Pendidk dapat memanfaatkan berbagai aplikasi yang tersedia untuk mendukung pembelajaran. Untuk mengarahkan focus peserta didik, pendidik dapat memberikan selingan ice breaking di sela-sela belajar saat peserta didik sudah mulai jenuh.
Dengan diterapkannya kurikulum merdeka keleluasaan yang diberikan kepada pendidik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga pada akhirnya peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Belajar menjadi suatu kebutuhan yang menyenangkan dan membahagiakan, bukan suatu keterpaksaan. Mari sebagai pendidik kita selalu bersemangat mencerdaskan anak-anak bangsa menuju kebahagiaan kehidupannya.
Cianjur, 15 Mei 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar