Puspitorini

Penulis lahir di Blittar, 5 April 1965 lulusan S-1 STKIP PGRI Kota Bltar jurusan PKN.Mulai mengajar menjadi GTT...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERJALANAN RELIGIKU,cerpen Ta Gur 35

Perjalanan yang sangat melelahkan tapi mengesankan membuat rasa hati berbinar memancarkan aura kegembiraan yang tak terlukiskan, selama perjalanan menuju Masjidil Haram bayangan sebuah bangunan yang selama ini menjadi impianku terus membayangi angan direlung hatiku.

Pepohonan ditengah As jalan yang membagi antara ruas jalan kanan kiri melambai-lambai dedaunan pohon kurma yang saat itu lagi berbuah sangat lebat, sambil aku nikmati pemandangan tandanan buah kurma yang bergelayutan pikiranku melayang membandingkan dengan apa yang biasa aku makan,…..Ooo beginilah bentuk aslinya sebelum menjadi buah kurma yang siap makan, inila Ikon Arab Saudi yang mendunia hasil yang melimpah tiada tara.

Sesekali aku agak berdiri untuk memperbaiki posisi dudukkan yang selama 5 jam pantat ini serasa lengket dengan kursi bus, disepanjang jalan kanan kiri terpampang tulisan selamat datang di tanah Haram…hati ini rasanya seperti terkena aliran listrik 100 watt dan jantung semakin kencang berdetak…..ya Allah aku sudah tidak sabar lagi,,,,,ingin….ingin segera mendarat di tanah suciMu yang selama ini menjadi impianku.

Dari kilometer 20 samar-samar terlihat Tower jam tertinggi didunia, membuat semakin kencang jantungku berdebar…semakin dekat aku menghampirinya….semakin tak bisa ditahan lagi rasa inginku…lebih tak sadar lagi ketika dari 2 km terlihat Gapura masuk Masjidil Haram seketika itu langsung aku berdiri tanpa ada komando dari siapapun…..magnet yang sangat besar dari sengatan listrik yang mengaliriku.

Alhamdulillah kita telah memasuki Tanah Haram kata ketua rombonganku, akupun mengikuti perkataannya….Alhamdulillah selamat sampai tujuan, aku sungguh lebih tidak sabar lagi bus yang kutumpangi terus melaju mencari tujuan yang belum berakhir, belok kiri…lurus…belok kanan…berhenti….Karom turun menanyakan alamat hotel kami , ternyata juga bukan disitu, bus melaju lagi, juga bukan hotel ini yang dimaksud…memang sesuatu yang kita harap lebih kencang semakin membuat hati ini lebih tidak sabar lagi.

Didepan sana ada bangunan yang megah dan tinggi menjulang bus berhenti , Karom turun, beberapa otang mengikutinya, ada yang sambil nunjk-nunjuk kearah kanan da nada yang mengangguk –angguk, dalam hati ini sedikit lega ….e…e..ternyata bukan lagi, masih kurang 2 km lagi kita sampai kata Karom, ya Allah kanan kiri semua gedung mencakar langit, gedung-gedung itu telah tertempel bendera-bendera Negara yang menempatinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post