Puspitorini

Penulis lahir di Blittar, 5 April 1965 lulusan S-1 STKIP PGRI Kota Bltar jurusan PKN.Mulai mengajar menjadi GTT...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERJALANAN RELIGIKU,cerpen Ta Gur 37

Perjuangan harus berlanjut kami harus melaksanakan Umroh wajib selesai menempatkan tas dan bawaan sekenanya kami sudah di panggil-panggil oleh Ketua rombongan…ayo –ayo bapak ibu kalau mau ingin cepat kita beristirahat kita harus melakukan Umroh dulu.

Kami satu rombongan mengikuti Ketua rombongan melanjutkan perjuangan yang harus kita mulai dari sini…dengan berjalan kaki, seakan kaki ini mati rasa yang sejak pagi belum juga bisa meluruskan tulang belulangnya harus melanjutkan perburuannya untuk mencapai kesempurnaan perjalanan religi ini….sabar…sabar ya kakiku, dengan usapan lembut aku beri tahu kaki kanan dan kaki kiriku hantarkan aku dengan tulus dan iklas ya untuk mencapai tujuanku yang mulia dan yang ku impikan bertahun-tahun…..seperti mengiyakan perkataanku tiba-tiba seperti ada sebuah aliran listrik 100 watt kaki ini melenggang dengan ringan….

Dari hotel kami mulai perjalanan ini, Lurus…belok kanan …lurus…belok kiri….lurus….menanjak….menurun …hingga sampailah aku di pelataran Masjidil Haram…ya Allah sungguh hati ini tak bisa lagi aku menahan rasa yang membuat dada ini penuh dengan syukur…..ini masih dipetaran masjid belum sampai ke dalam.

Dalam hatiku tetep sama yang kuucapkan ya Allah ijinkanlah aku melihat bangunan Ka’bahMu yang agung karena aku, ingin lebih dekat dan tahu sesungguhnya bukan hanya difoto saja.

Rasa takut yang membayangiku semakin kencang tatkala aku mulai melangkah lebih dekat dengan pelataran Masjidil Haram, karena aku pernah membaca sebuah artikel ada seorang yang mau berangkat haji para tetangga ziarah dan ada salah seorang yang nyeletuk..” beh sampean susuk nek wis teko kono iso ndelok Ka’bah no…. lalu dia menjawab ….aku rono tujuanku ngibadah ora ndelok Ka’bah …seketika yang bertanya agaknya kecewa.

Lalu apa yang terjadi ada kabar yang sangat mengejutkan orang yang bilang disana ibadah ndak melihat Ka’bah, bener-bener tidak bisa melihat bangunan yang setiap orang merindukannya untuk melihatnya bahkan berkali-kalipun tidak akan bosan......dalam cerita temen-temen satu kelompok saat tiba di Masjidil Haram begitu melihat Ka'bah langsung sujud syukur… dia malah hanya bertanya-tanya ada apa kog pada nangis?...salah satu temennya bertanya lho kog sampean tanya opo ndak lihat itu lho Ka’bah yang ada didepanmu ….mana…aku lho ndak bisa lihat….temen-temenya pada terkejut setengah mati….Astagfirullah haladhim piye to kog sampean ndak bisa lihat?

Singkat cerita katanya sampai haji yang ke dua kalinya tetap tidak bisa melihat terus ini adalah sebagai gambaran kalau kita sudah niat haji harus ditata semuanya semoga yang menbaca dan belum Ihrom bisa digunakan sebagai pelajaran yang berharga….amin3x

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Di manapun kita harus memasang niat baik. Apalagi di tana suci. Keren kisahnya bu

01 Aug
Balas

Betul sekali.....Allah maha segalanya, alhamdulillah semoga tidak bosen mengikutinya

02 Aug

Alhamdulillah masih sudi untuk mengikutinya, terima kasih atas atensinya

02 Aug
Balas

Bener bu saat menulis ini lho juga merasakan = yang mbak rasakan

06 Aug
Balas

Waaah merinding bulu kuduk ku memvacanya bu....Keren bu....

01 Aug
Balas



search

New Post