Puspitorini

Penulis lahir di Blittar, 5 April 1965 lulusan S-1 STKIP PGRI Kota Bltar jurusan PKN.Mulai mengajar menjadi GTT...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERJALANAN RELIGIKU,cerpen Ta Gur 44

Ingat manasik di Mayangkara bila kita lagi Towaf yang kita cari Sang Kholik bukan semata kita mengitari Ka’bah, maka focus kita mencari-mencari dimana Allah sang maha segalanya sambil kita selalu berdo’a agar kita bisa menemukan rohnya Towaf dan pundak sebelah kiri harus tetep senter dengan Ka’bah tidak boleh bergeser arah.

Dari pelataran masjid kami harus mencari posisi untuk ambil niat umroh yang harus diawali ruku Hajar Aswad, kami harus turun di tempat towaf yang dekat dengan Ka’bah tidak begitu mudah untuk mencari posisi itu, kami harus berperang dengan ribuan orang yang telah dulu melakukan towaf sebelum kami, kadang harus melawan arah agar kami bisa memposisikan diri untuk lurus dengan lampu hijau dan lurus dengan Hajar aswad.

Setelah diperkiraan lurus Hajar aswad dan lampu hijau maka kami berniat..Bismillahi Allahu Akbar…Allah aku mencarimu dengan rasa hati yang bergetar langkahku mulai setapak dua ….tiga sampai berputar seperti gangsing yang tak akan berhenti kalau belum waktunya.

Bagian depan suami aku dibelangnya dengan membawa buku contekan do’a towaf meski hanya sekali aku berusaha membaca aku dekatkan suaraku ditelinga suamiku lalu suami menurukan, yang penting meski sekali aku baca karena setelah aku pelajari artinya sangat luar biasa indah tak dapat aku membuat susunan kata-kata yang teruntai begitu indah dan menyentuh dalam hati.

Ada do’a dari teman yang didapat kiayi agar saat kita saat berhimpitan dan berjubel seakan –akan tidak terganggu atau lancar- lancar saja

1. Laillahaillallah Muhammadarrasulullah

2. Laillahaillallah Ibrahim kholillullah

3. Laillahaillallah Ismail dzabiyullah

InsyaAllah amalkan dengan hati yang iklas dan yakin Allah akan memberi pertolongan dalam langkah-langkah kita, Alhamdulillah bila kita focus bisa karena pernah aku berhasil dengan suami tetapi tidak selalu bisa tergantung niat kita tersebut…subkhanallah.

Dan manasik di Tulung Agung juga mengatakan tidak usah berdo’a yang terlalu membebani pikiran dan towaf kita banyak-banyaklah mengucapkan Subkhanallah…..ila akhir, itu lebih baik dan jangan sampai kita tidak focus dengan arah towaf dan posisi kita terhadap Ka’bah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post