Puspitorini

Penulis lahir di Blittar, 5 April 1965 lulusan S-1 STKIP PGRI Kota Bltar jurusan PKN.Mulai mengajar menjadi GTT...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERJALANAN RELIGIKU,cerpen TaGur 15

PERJALANAN RELIGIKU,cerpen TaGur 15

Detik-detik penantian tlah tiba sekitar 45 menit berlalu pintu pembatas antara tempat laki-laki dan perempuan tlah terbuka Alhamdulillah ….segeralah semua yang tadi duduk dengan tenang bergerak serentak untuk mencari jalan menuju Raudhoh, karena aku belum pernah sekalipun ke Roudhoh, ikuti arus saja , ke kanan ,belok,lurus, ….sambil berdebar, bergetar hasrat ini mencari dimana tempat yang akan aku tuju.

Sekitar 10 menit perjalanan mencari sampailah disatu tempat yang membuatku lebih kencang membuat degupan jantung ini, agak jauh didepan terlihat dari kejauhan kerumunan orang-orang yang telah sampai duluan melakukan sholat dan berdo’a

Seperti terlihat di foto atas harus sabar menanti giliran ,duduk sambil berdebar-debar terus dada ini karena masih kali pertama, memposisikan diri ini bagaimana?, tidak lama aku mereka-reka dan berandai-andai kalau nanti berada di Roudhoh tabir pembatas dibuka oleh Askar.

Gerakan bersama orang yang duduk dipaling depan membuat aku juga ikut berdiri, karena aku duduk dibagian tengah harus ngantri lagi, sabar…..sabar ini ujian aku usap dada ini sambil menenangkan hati, toh nanti sampai juga mendapat giliran.

15 menit berlalu setelah orang-orang peziarah roudhoh yang didepanku diakhiri giliranku melaju geser pindah tempat, masyaAllah kog kaya gini ternyata orang kulit hitam dan orang-orang besar pada tambeng nyerobot akhirnya saya harus berjuang mempertahankan diri agar tidak sampai terjatuh atau terpental.

Otak dan spontanitas tidak met gerakan reflek karena sejak tadi tak bisa – bisa berhenti aku bergerak digeser kekiri-kekanan….akal jitu dan tak punya rasa malu aku pakai disebelah kiriku ada tiang marmer yang gueede langsung aja aku raih itu tiang..membayangkan kira-kira betapa lucunya aku seperti katak bencok kali….ha…ha nah Alhamdulillah sekarang aku bisa agak tenang ketabrak paling geser hanya sedikit setelah aku perhatikan gerakan dari banyak orang yang sudah agak tenang, carilah akal aku lepas rangkulanku pada tiang tanpa berpindah tempat aku lakukan sholat sunah 2 rekaat dengan badan yang tetap menempel pada tiang, aku takut nt aku bergerak lagi sendiri karena berjubelnya orang-orang.

Pada sujudku yang kedua tidak lantas buru-buru mengakhiri sholatku, aku tumpahkan rasa rinduku padaMu Nabi yang terkasih ….tersanjung…..termulia….air mata tidaklah bisa dibendung,sebenarnya sejak tadi sudah pinginnya nuuuuangis tapi situasinya belum memungkinkan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post