Puteri Noor Sari Mas Intan, SPd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Buku untuk Ayah

Buku Untuk Ayah

Oleh : Puteri Noor Sari Mas Intan, S.Pd.

Kejadian hari itu mengingatkan ku pada kejadian 25 tahun lalu. Usia nya yang tidak muda lagi tapi tetap memiliki semangat yang kuat. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak ada kata “Putus Asa” bagi seorang ayah dengan 9 anak tersebut. Ayah begitu ku memanggil beliau. Tak terasa menetes air mata ku, ketika mengingat perjuangan ayah dalam memenuhi tanggug jawabnya.

Bukan hal yang mudah hanya mengandalkan seorang ayah bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan ibuku seorang ibu rumah tangga yang secara totalitas memenuhi tanggung jawabnya di rumah. Ayahku bekerja sebagai seorang guru di sebuah SMP Negeri di kota Sampit. Tahun 1980-an, mengharap gaji seorang guru rasanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan, apalagi untuk pendidikan anak. Ayahku tidak berpangku tangan, beliau mulai mengajar “private” dari rumah ke rumah. Juga ikut mengajar pada sebuah Lembaga Kursus yang terkenal di kota Sampit.

Gelar sarjana tidak diperoleh ayahku dari awal menjadi Guru. Tapi kecintaan beliau pada dunia pendidikanlah yang memotivasi beliau menjadi seorang Guru Bahasa Inggris. Semangat ingin belajar dan menyelesaikan pendidikan sarjana tidak menjadikan halangan walaupun usia beliau sudah tidak muda lagi. Keinginan beliau untuk memajukan dunia pendidikan di kota Sampit yang berkualitas dan mampu bersaing dengan kota lain di Indonesia terutama pada bidang Bahasa Inggris.

Pada tahun 1990-an ayah tidak lagi berkeliling mencari tambahan nafkah. Ibuku memotivasi ayah untuk membangun sebuah lembaga kursus walaupun kecil. Pada saat itu dengan modal sangat terbatas ayah mulai merintis. Memanfaatkan bagian rumah depan untuk kegiatan belajar. Alhamdulillah usaha yang dibangun ayah mulai nol dapat memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya. Limpahan rahmat rezeki tidak pernah putus yang Allah berikan kepada Ayahku.

Masih hangat dalam ingatan saat seseorang mendeskripsikan sosok ayahku. Beliau yang terkenal disiplin, bertanggung jawab, tegas terhadap aturan di sekolah. Bahkan beliau mendapat gelar Pak Raden dari siswa-siswinya. Seperti itulah karakter ayahku di rumahpun beliau mendidik dengan gaya yang sama. Hal yang tidak pernah orang tau kasih sayang yang beliau berikan kepada anak-anaknya tidak terbatas waktu dan usia.

Penulis, peserta Sagu Sabu, Sampit 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rupanya jiwa Ayah menurun pada Bu Puteri. Semoga selalu sukses

24 Aug
Balas

Terharu saya... semangat bu

24 Aug
Balas



search

New Post