Puti Mayang Sari

Gadih Minang yang pernah bersekolah di SMA N 1 Sumatera Barat dan menjadi mahasiswa di Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, da...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenapa bisa hobi baca
Novel

Kenapa bisa hobi baca

Semuanya berawal saat saya kelas 6 SD. Waktu itu Uda saya yang baru lulus kuliah pulang dan barang kargo dari Jatinangor pun sampai ke rumah. Namanya juga anak-anak, saya pun dengan sangat antusias ikut membongkar kardus-kardus besar itu. Ada satu kardus yang menarik perhatian saya, sebuah kardus yang isinya buku semua. Bukunya beragam mulai dari buku teks, majalah, pengembangan diri, biografi, politik, hingga novel. Diantara buku-buku tersebut, tentunya yang paling memungkinkan untuk dibaca anak SD adalah novel, Uda pun memilihkan satu buku karya Andrea Hirata, yaitu Laskar Pelangi.

Ya, Laskar Pelangi menjadi buku pertama saya, selain buku pelajaran di sekolah tentunya. Saya pun berkenalan dengan Ikal, Lintang, Mahar, A Ling, dan kawan-kawannya, serta Bu Muslimah dan Pak Harfan yang menginspirasi. Kisah mereka di Belitong sana membuat saya hanyut dalam imajinasi membayangkan pahit getir yang harus dilalui anak-anak sekecil itu demi bisa sekolah. Setelah menamatkannya, rangkaian kata Andrea Hirata tanpa saya sadari meninggalkan rasa penasaran untuk mengulanginya lagi dan lagi. Dilanjutkan dengan novel Sang Pemimpi tentang kisah Ikal, Arai, dan Jimbron menjalani masa remaja, kemudian Edensor tentang petualangan Ikal dan Arai sekolah ke luar negeri.

Perubahan besar selanjutnya terjadi saat SMA, saya bertemu teman-teman sesama pecinta buku. Dari sanalah saya dikenalkan pada Tere Liye, Asma Nadia, Dewi 'Dee' Lestari, Ahmad Fuadi, Habiburrahman el Shirazy dan penulis lainnya.

Kenapa suka baca buku?

Membaca buku itu candu, menyenangkan dan menjadi hiburan, apalagi untuk anak rumahan seperti saya.

Kita seperti mendengar orang yang sedang bercerita. Kita seakan masuk ke dalam cerita itu dan merasakan apa yang mereka alami, meskipun kita tidak berada disana.

Dari kisah mereka kita belajar untuk membuka pikiran dengan melihat suatu fenomena dari sudut pandang orang lain. Saya juga percaya bahwa selain membuka wawasan, buku juga berpengaruh pada perkembangan karakter kita.

Hari demi hari, kecintaan pada buku juga tumbuh semakin kuat. Ya, hingga hari ini, esok, dan seterusnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post