Putri Budiastini

Saya mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Melalui web ini, saya ingin berbagi pengalaman belajar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKSI NYATA TOPIK 2-PSDPI (Refleksi Pembelajaran)
Topik 2. Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan

AKSI NYATA TOPIK 2-PSDPI (Refleksi Pembelajaran)

MULAI DARI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Saya menganggap bahwa pendekatan ini menekankan pentingnya memahami latar belakang siswa, norma, nilai, dan praktik budaya mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang relevan. Dalam artian, pemahaman saya tentang konsep ini masih bersifat umum dan belum mendalam. Saya mungkin belum sepenuhnya memahami bagaimana perspektif sosio kultural secara konkret dapat diintegrasikan dalam praktek pengajaran sehari-hari, termasuk strategi pengajaran, penilaian, dan manajemen kelas yang responsif terhadap kebutuhan dan karakteristik siswa dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi.

EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Proses ini dilakukan dengan refleksi atas pemahaman setelah mempelajari materi yang disajikan. saya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang beberapa konsep kunci dalam pendidikan, terutama terkait dengan perspektif sosio-kultural. Pertama, saya memahami bahwa Status Sosioekonomi (SES) merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan anak-anak dan mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan. Saya menyadari betapa pentingnya memahami SES siswa untuk mengidentifikasi dan memahami hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi oleh siswa dalam proses belajar-mengajar. Dengan memahami SES, guru dapat menyusun strategi pengajaran yang lebih responsif terhadap kebutuhan setiap siswa. Kedua, saya memahami dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi. Alat psikologis merujuk pada strategi yang digunakan individu untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya, sementara mediasi merujuk pada peran bahasa, alat, dan tanda-tanda lainnya yang membantu individu memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam konteks pendidikan, kedua konsep ini sangat relevan untuk membantu siswa memahami dan menginterpretasikan informasi dengan lebih efektif. Ketiga, saya memahami bahwa penerapan konsep teori sosiokultural dalam pendidikan di Indonesia sangat relevan mengingat keanekaragaman sosial, budaya, dan ekonomi yang ada. Dalam Konteks Kurikulum Merdeka, diversitas sosiokultural diintegrasikan dengan serius dalam pengembangan kurikulum melalui pembelajaran berdiferensiasi yang mencoba mengakomodasi kebutuhan belajar yang beragam sesuai dengan karakteristik unik masing-masing siswa. Secara keseluruhan, saya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang bagaimana faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi proses pendidikan, serta bagaimana teori sosiokultural dapat diaplikasikan dalam praktek pengajaran untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas.

RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi bersama kelompok, saya bersama kelompok menganalisis tiga studi kasus mengenai penerapan pendidikan dengan perspektif sosiokultural di Indonesia. Pada studi kasus "Belajar Berdemokrasi", mengidentifikasi bahwa faktor sosial melibatkan pentingnya partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses demokrasi di sekolah, sementara budaya demokrasi dan nilai-nilai kebebasan berpendapat menjadi fokus utama. Dari sisi ekonomi, aksesibilitas informasi dan literasi politik menjadi penting, dan politik pendidikan yang mendukung pendidikan demokrasi juga menjadi faktor kunci. Guru dalam kasus ini mempromosikan demokrasi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di kelas dan mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dalam materi pembelajaran. Di studi kasus "Ray Sang Pecandu Online Game", tekanan sosial untuk berhasil dan kompetisi di kalangan siswa menjadi faktor sosial, dengan budaya digital dan ketergantungan pada teknologi sebagai isu utama. Dari segi ekonomi, adanya aksesibilitas teknologi dan perangkat menjadi penting, dan politik regulasi dan kebijakan terkait penggunaan teknologi di kalangan siswa juga mempengaruhi. Guru dalam kasus ini mencoba untuk memahami budaya digital siswa dan mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran serta membahas dampak negatif dari kecanduan game online. Jadi, manfaat yang saya dapatkan dari proses ini sebagai bekal menjadi guru adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi pendidikan di Indonesia serta kemampuan untuk menyusun strategi pengajaran yang lebih responsif dan efektif sesuai dengan kebutuhan siswa.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dari proses demonstrasi kontekstual dalam ruang kolaborasi, saya memperoleh pemahaman penting tentang pentingnya kolaborasi dalam menganalisis pendidikan dengan perspektif sosiokultural. Melalui diskusi dengan kelompok, saya memahami bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi pendidikan di Indonesia. Saya juga belajar tentang adaptasi dan fleksibilitas dalam pendidikan, serta pentingnya pemahaman diri sebagai calon guru. Ini memperkaya pemahaman saya tentang dinamika pendidikan di Indonesia dan pentingnya pendekatan sosiokultural dalam praktek pengajaran.

ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Sejauh ini, saya telah memahami bahwa Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan menekankan pentingnya interaksi antara faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam membentuk perkembangan individu melalui proses sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan. Teori sosiokultural menyoroti bahwa pembelajaran adalah hasil dari interaksi sosial dan bahwa budaya dan konteks sosial memainkan peran penting dalam proses pendidikan.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Hal baru yang saya pahami adalah bagaimana teori sosiokultural dapat diaplikasikan dalam praktek pengajaran, seperti mempertimbangkan status sosial ekonomi (SES) siswa dalam proses belajar-mengajar dan bagaimana mediasi dan alat psikologis mempengaruhi pembelajaran siswa. Ini mengubah pandangan saya sebelumnya yang lebih terfokus pada metode pengajaran tradisional tanpa mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi siswa.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang strategi dan metode konkrit dalam mengintegrasikan perspektif sosiokultural dalam pengajaran, serta bagaimana menerapkan pendekatan ini secara efektif dalam berbagai konteks pendidikan di Indonesia.

KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dari koneksi antar materi yang saya buat, saya memperoleh pemahaman mendalam tentang bagaimana faktor sosial dan budaya saling berinteraksi dalam membentuk perkembangan individu melalui proses sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya integrasi prinsip sosiokultural dalam pendidikan, yang menekankan pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, prinsip pengajaran dan asesmen, serta pembelajaran sosial emosional. Selain itu, saya menyadari bahwa status sosial ekonomi (SES) memiliki peran krusial dalam pendidikan, mempengaruhi akses, partisipasi, dan hasil belajar siswa, dengan tujuan untuk memahami dan mengatasi disparitas pendidikan yang disebabkan oleh perbedaan SES. Pentingnya multikulturalisme dalam pendidikan juga menjadi sorotan, menekankan pengakuan, penerimaan, dan penghormatan terhadap keberagaman budaya, latar belakang, dan identitas dalam suatu masyarakat. Filosofi pendidikan Indonesia yang menekankan kebhinekaan dan keadilan sosial juga terintegrasi dalam pemahaman ini, bersama dengan pentingnya kepemimpinan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang mempengaruhi siswa dan proses pendidikan.

AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Pembelajaran ini memberikan manfaat besar bagi kesiapan saya sebagai guru dalam beberapa aspek krusial. Pertama, saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana faktor sosial, budaya, dan ekonomi mempengaruhi proses belajar siswa. Ini sangat penting untuk mempersiapkan saya dalam menghadapi keragaman siswa di kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Kedua, dengan pemahaman tentang status sosial ekonomi (SES), saya kini lebih siap untuk mengidentifikasi dan mengatasi disparitas pendidikan yang mungkin terjadi di kelas saya. Ketiga, penekanan pada multikulturalisme membantu saya untuk lebih siap dalam mengintegrasikan perspektif, nilai, dan pengalaman beragam kelompok etnis, ras, agama, dan budaya dalam pengajaran saya, sesuai dengan prinsip-prinsip sosiokultural dalam pendidikan.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Dalam skala 1-10, saya menilai kesiapan saya saat ini sekitar 8. Meskipun saya telah memperoleh pemahaman yang baik dari pembelajaran ini, masih ada ruang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis dalam mengaplikasikannya dalam praktek pengajaran sehari-hari. Alasannya adalah karena pentingnya mengembangkan keterampilan mediasi, fasilitasi, dan pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya dan latar belakang siswa secara nyata di lapangan. Berbekal pengetahuan dari topik ini, besar harapan dapat meningkatkan kepekaan saya terhadap kebutuhan siswa berdasarkan berbagai perspektif ini.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Untuk bisa menerapkannya dengan optimal, saya perlu mempersiapkan beberapa hal lebih lanjut. Pertama, saya perlu meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan pendekatan multikulturalisme dalam praktek pengajaran saya. Kedua, saya perlu mengembangkan strategi dan teknik pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan dan karakteristik siswa dengan berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi. Ketiga, saya perlu terus berlatih secara langsung melalui refleksi praktik pemahaman tentang prinsip-prinsip sosiokultural, termasuk penilaian dan asesmen.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post