Dalam menerapkan budaya positif, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penerapan disiplin positif. Penerapan disiplin positif pada para siswa dapat diawali dengan menyusun tata tertib sekolah, yang mana siswa terlibat di dalamnya.

Dengan penyusunan tata tertib sekolah bersama-sama antara guru dan siswa, maka tata tertib bukan hanya serangkaian aturan dari guru dan sekolah yang harus ditaati oleh siswa. Dikarenakan sebelumnya sudah ada tata tertib siswa di sekolah kami, maka kegiatan kali ini adalah penyusunan ulang tata tertib siswa yang disesuaikan dengan nilai-nilai budaya positif yang ingin dibangun.

Proses penyusunan ulang tata tertib bersama siswa ini diharapkan dapat mewadahi berbagai pemikiran dan suara hati para siswa. Selanjutnya, para siswa diharapkan dapat menyadari dan mentaati tata tertib dengan penuh kesadaran.

Pelaksanaan penyusunan ulang tata tertib yang dilakukan bersama-sama antara guru dan siswa juga merupakan salah satu pelaksanaan tahapan dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Sehingga para siswa semakin merasa nyaman berada di sekolah, sebagai rumah kedua mereka.

a. Media dan Jadwal Kegiatan

Kegiatan penyusunan ulang tata tertib siswa dilaksanakan secara daring karena sekolah kami masih termasuk zona merah pandemi Covid-19. Kegiatan dilaksanakan melalui media Zoom Meeting pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2021 pukul 13.30 WIB. Waktu pelaksanaan aksi nyata ini dilakukan di luar jadwal Pembelajaran Jarak Jauh agar tidak mengganggu kegiatan belajar siswa.

b. Sasaran Kegiatan Bimbingan

Siswa yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah perwakilan siswa dari berbagai kelas sebanyak sepuluh orang.

c. Pihak yang Terlibat

Kegiatan penyusunan tata tertib ini melibatkan Wakil Kepala Sekolah, PKS Kesiswaan dan tim Sekolah Ramah Anak yang sudah terbentuk. Hal tersebut dilakukan agar mendapat dukungan, masukan serta bimbingan dari berbagai pihak.

Di awal kegiatan, saya membuka dan menyapa partisipan yang hadir dalam kegiatan. Pihak-pihak yang diundang dalam kegiatan ini datang semua, walaupun ada beberapa anak yang tidak jadi hadir.

Kegiatan penyusunan ulang tata tertib siswa dilakukan dengan membahas setiap poin dari tata tertib yang sudah ada sebelumnya. Para siswa beserta partisipan lain yang merupakan guru dan wakasek memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan masukan apakah poin-poin tata tertib yang ada perlu ditambah, dikurangi atau dideskripsikan secara detil. Para siswa terlibat aktif dalam memberikan berbagai masukan.

Kegiatan penyusunan ulang tata tertib siswa berjalan lancar dan sukses menghasilkan tata tertib yang sesuai dengan harapan pihak sekolah, mewadahi berbagai aspirasi siswa serta mudah dipahami oleh para siswa.

Dengan terlaksananya kegiatan penyusunan ulang tata tertib siswa ini, maka sekolah kami melangkah lebih maju lagi dalam menerapkan budaya positif dan mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Saya sangat bersyukur, kegiatan yang dilaksanakan sangat kondusif, para siswa bekerja sama dengan baik, dan mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah (guru-guru dan wakasek).

Pembelajaran yang saya dapatkan yaitu kita harus selalu yakin bahwa apapun bisa kita lakukan, sekalipun mungkin di awal terasa berat. Kita harus berusaha terbuka kepada orang lain, mau menerima masukan, lebih fleksibel dan peka terhadap orang lain terutama para siswa. Di saat kita yakin dan berusaha, maka hasil yang baik pun akan didapat.

Kegagalan pada kegiatan ini yaitu terdapat kendala jaringan saat kegiatan daring berlangsung, sehingga ada beberapa siswa yang keluar masuk ruang Zoom.

Keberhasilan yang diraih yaitu terbentuknya tata tertib yang merupakan hasil kesepakatan antara siswa dan guru-guru di sekolah.

Rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah sosialisasi tata tertib yang berhasil disusun kepada seluruh warga sekolah, termasuk juga orang tua siswa.

Sumber Referensi:

Modul 1.4 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1