Pedagogi di Era Milenial, Perlukah?
Jumat, 20 September 2019. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Era dimana kehidupan manusia selalu berhubungan dengan teknologi dan informasi. Revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0. Disebut revolusi digital karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan di semua bidang, tak terkecuali pendidikan. Salah satu karakteristik unik dari industri 4.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Salah satu bentuk pengaplikasian tersebut adalah penggunaan robot untuk menggantikan tenaga manusia sehingga lebih murah, efektif, dan efisien. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang tak terkecuali pendidikan.
Saat ini, ada beberapa sekolah yang melaksanakan Penliaian Tengah Semester (PTS) menggunakan Android, dengan aplikasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa lebih siap dan terbiasa mengerjakan UNBK berbasis komputer (Piliang, 2019). Manfaat lainnya yang sangat dirasakan oleh pihak sekolah adalah pengurangan pengeluaran biaya, otomatis mengurangi penggunaan ATK. Penggunaan aplikasi ini juga memudahkan guru mata pelajaran karena huru tidak perlu bagadang mengoreksi hasil tes siswa. Nilai bisa langsung diprint saat itu (Piliang, 2019). Lalu, jika semua sarana-sarana ini digantikan dengan AI (artificial intelligence) apakah masih diperlukan Pedagogi?
Menurut saya, meskipun mempermudah kegiatan belajar mengajar, kemajuan TI sesungguhnya menambah “PR” untuk para guru, pasalnya teknologi yang terus berkembang memang dapat menjadi referensi, namun pengajar yang baik tidak hanya bergantung pada teknologi yang tersedia, melainkan fokus pada pedagogi. Pada era seperti sekarang ini pengajar harus bertanggung jawab mengelola teknologi yang ada untuk keberhasilan pengajaran dan pembelajaran. Selain itu, keterampilan lain yang juga harus dimiliki oleh guru untuk pembelajaran di era milenial ini antara lain communication-enriched, kemampuan mengambil keputusan, kreativitas, berpikir kritis,dan pembinaan karakter. Hal ini diperlukan agar para siswa tidak terpapar dampak negative dari kemajuan TI, dan dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya dengan memanfaatkan seluruh fasilitas yang ada, tentu saja dalam pengawasan guru yang kompeten. Inilah mengapa Pedagogi tetap menjadi hal yang penting dan utama di tengah-tengah pesatnya perkembangan TI.
Selain itu, merujuk pada delapan standar minimum pendidikan, yang paling penting adalah peran guru. Jika ada guru yang profesional, berdedikasi, bekerja atas panggilan hati nurani, maka tujuh standar yang lain akan bisa terpenuhi. Hal ini diilustrasikan bahwa yang bisa merumuskan luaran sekolah adalah guru. Jika tidak ada kurikulum, standar isi, maka guru bisa membuat. Begitu pula jika tidak ada sarana prasarana, guru juga bisa membuatnya. Apapun delapan standar itu, tergantung pada guru (Hamidah, 2019). Pedagogi juga tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajat, melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulu yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman (Danim, 2010).
Daftar Pustaka
Danim, P. S. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta, cv.
Hamidah, R. (2019, September 15). Kurikulum Sesungguhnya adalah Guru. Retrieved September 20, 2019, from Gurusiana: http://rifulhamidah.gurusiana.id/article/kurikulum-sesungguhnya-adalah-guru-1018050
Piliang, A. (2019, September 16). PTS Ganjil dengan Google Class room. Retrieved September 20, 2019, from Gurusiana: http://aniespiliang133100.gurusiana.id/article/pts-ganjil-dengan-google-class-room-1477392
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar