Dariku, untukku..
Wahai jiwa..
Tenangkan hatimu terlebih dahulu
Sejenak, pikirkan. Apa yang ingin kau perbaiki?
Setelah beribu reruntuhan lalu itu menjatuhimu tanpa isyarat
Aku tahu, kau amat takut dengan kesendirian
Karena ia terkadang bisa lebih lantang menyuarakan kepedihan dan harapan-harapan yang menggantung
Ia pun diam-diam mencuri, detik demi detik rencanamu hingga lena hadir mengerumuni kalbu
Tangis..
Tangis seperti apa lagi yang ingin kau suarakan?
Tangis isak macam apa yang ingin kau hadirkan kembali?
Karena semua itu hanya akan membumbui pilunya ketidakberdayaan
Barangkali hanya kepasrahan..
Dan benar, kepasrahan untuk tiap asa yang hinggap
Kepasrahan yang sedikit lebih banyak dimunculkan dalam jiwa tercabik yang didera
Karena, dalam tiap kepasrahan ada ketidakterdugaan takdir yang mempesona
Percaya saja..
Harus kita ingat sebagai penyemangat bahwa terkadang kekuatan menjaga orang yang terluka; kekuatan menahan orang yang pernah kecewa; kekuatan bangkit orang yang pernah terpuruk; kekuatan semangat orang yang pernah gagal, bisa lebih kokoh, lebih tegak, lebih mantap dalam jiwa daripada dia yang tak pernah merasa pahitnya itu semua. Percaya saja, ada takdir yang tak terduga nantinya. Yang percaya, takan kecewa. Janji-Nya, akan sempurna.
Semoga kita selalu dipermudah dalam menaiki tiap anak tangga perbaikan.
Barakallah..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar