NGAKAN PUTU SUARJANA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru: pengabdianmu tiada akhir

Guru: pengabdianmu tiada akhir

Pagi ini saya mendapat kesempatan melakukan visitasi akreditasi sekolah di sebuah SD Kota Denpasar. Kesan awal sangat menggoda. Taman sekolah yang indah menyejukkan hati. Hembusan angin menyegarkan jiwa. Melangkah ke halaman sekolah, hati semakin tergoda untuk lebih intim dengan sekolah ini. Sapaan siswa dan guru semakin menggoda. Sebuah sekolah idaman...

Saat observasi ke kelas tampak ruang kelas yang kaya teks. Dinding kelas penuh dengan tulisan siswa. Ada puisi, cerita pendek, gambar ilustrasi, maupun resume bacaan siswa. Betul betul ruang yang kaya literasi. Saat proses pembelajaran, guru tampak penuh semangat. Membimbing siswa belajar sepenuh hati. Seakan akan sang guru menyerahkan seluruh jiwa dan hatinya bagi para siswanya. Demikian juga para siswa tampak belajar dengan penuh semangat dan rasa antusias yang tinggi.

Namun ada hal yang sangat menyedihkan saat sesi wawancara. Berdasarkan penuturan guru, diketahui bahwa sebagian besar gurunya adalah guru honor. Guru itu selama ini dibayar dengan uang iuran komite sekolah. Nominalnya sangat mengejutkan. Seorang guru yang membimbing generasi tunas bangsa ini, seorang guru dengan pendidikan magister hanya memperoleh honor jauh di bawah UMR. Honornya bahkan tidak cukup untuk membayar biaya kontrak rumah di Denpasar. Lebih mengejutkan lagi, tahun ini mereka akan memperoleh honor atau tidak. Sekolah tidak berani lagi memungut iuran komite yang menjadi sumber honor mereka sebab dana BOS tidak cukup untuk itu.

Duh... Guruku yang penuh pengabdian, yang mencurahkan hati dan jiwanya bagi pendidikan, yang mengantarkan insan penwrus bangsa ini menggapai masa depannya mempunyai asa depan yang tidak jelas. Bagaimana hidup mereka? Bagaimana hidup anak anak mereka? Bagaimana masa depan mereka dan keluarganya?

Mereka, para pengabdi pendidikan itu mengabdi, ya mengabdikan dirinya pada pendidikan. Bagi mereka membelajarkan siswa adalah sebuah kebahagiaan. Mengabdi pada dunia pendidikan adalah panggilan jiwa mereka.

Namun akankah kita abai pada masa depan mereka dan keluarganya? Saatnya pemerintah dan masyarakat semakin peduli. Guru PNS yang sudah sertifikasi mungkin sudah menjadi guru sejahtera. Guru generasi bakri bukan umar bakri. Saatnya kita suarakan penghargaan bagi guru pengabdi, guru honor yang melakukan tugas mengajar sebagai sebuah pengabdian. Saatnya kita berjuang demi masa depan guru pengabdi, bukan sekadar bersuara lantang jika tunjangan sertifikasi datang terlambat.

Selamat malam...

Selamat berbahagia guruku

Dunia tidak akan pernah melupakan pengabdianmu.

Denpaaar, 31 Juli 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya sungguh terharu. "Dunia tidak akan pernah melupakan pengabdianmu".

01 Aug
Balas

Luar biasa

01 Aug
Balas

Saya terharu pak Pengawas, semoga jadi cambuk bagi kita guru PNS yang sudah sertifikasi, salam sagusabu

31 Jul
Balas



search

New Post