MENULIS CERITA ANAK
Menulis dan bercerita, dua aktivitas yang membuat hidup saya berbinar. Lalu bagaimana jika dua aktivitas itu digabungkan jadi satu? Ya, bahagia dobel-dobel namanya.
Siang indah di Ramadhan hari kedelapan, senang sekali mendapatkan amanah membersamai Mahasiswa PGTK di salah satu kampus di Surabaya dengan mata kuliah berkisah dengan sub bahasan "Menulis cerita anak". Huwaaah, melihat judulnya saja saya langsung melek. Bismillah.
Bertemu dengan mahasiswa, tentu berbeda rasa dengan pertemuan saya bersama anak-anak salih yang merindui kisah. Mahasiswa lebih kritis, lebih banyak bertanya, lebih banyak menimba lebih dalam segala yang ada pada kita. Sama seperti ketika tampil di hadapan peserta pelatihan. Karenanya materi harus disiapkan lebih matang. Teman-teman mau tahu bagaimana cara menulis cerita anak? Saling berbagi yuk.. :)
Menulis cerita anak? Ada beberapa hal yang harus kita siapkan. Diantaranya adalah imajinasi yang hidup, kreativitas yang menyala, cara penyampaian atau penulisan yang baik, dan kemampuan memahami sosok anak secara menyeluruh.
Hal yang perlu diperhatikan pertama kali dalam menulis cerita anak adalah memikirkan ide cerita. Ide cerita bisa digali dari pengalaman penulis sehari-hari ketika berkecimpung dengan anak. Bisa juga dengan membaca buku-buku sebagai referensi, bisa juga dengan menggali langsung dari anak.
Ketika saya menulis cerita tentang "Izul yang Istimewa" secara tak sengaja saya mengambil cerita tersebut dari anak didik saya. Bagaimana ketika mereka menghadapi teman yang memiliki perbedaan fisik dengan yang lain, atau bagaimana celoteh anak-anak saat berbagi makanan dan menghadapi tata tertib yang dilanggar. Peristiwa sederhana tersebut bisa kita tarik menjadi ide cerita.
Menulis cerita anak bukanlah suatu tugas yang susah. Sebab cerita anak tak perlu harus realistis. Seperti cerita anak yang saya tulis dalam buku berikutnya, banyak cerita yang berkembang justru dari imajinasi yang menggebu. Sekali lagi, karena cerita anak tak harus realistis. Hehe.
Ada hal penting selain memikirkan ide cerita, penulis cerita anak harus dapat mengembangkan tokoh cerita. Pada bagian ini penulis harus memiliki beberapa tokoh cerita yang menarik. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah siapa saja tokoh cerita utamanya, berapa jumlah tokoh yang dibutuhkan dalam cerita tersebut. Setelah itu mari membuat gambaran para tokoh cerita dan bagaimana mereka berperan dalam cerita.
Menulis cerita anak tak lepas dari keterlibatan gaya penulisan kita sebagai penyampai cerita. Maka perlu diperhatikan apakah cerita yang kita tulis sesuai dengan sasaran usia anak. Menulis cerita untuk anak usia 3 s.d 5 tahun tidak sama gaya penulisannya cerita dengan anak usia 6 ke atas.
Anak-anak usia PAUD lebih menyukai cerita yang ringan. Pilihan kata yang digunakan adalah kata-kata sederhana. Cerita untuk anak usia 6 tahun ke atas bisa lebih ditingkatkan kerumitannya.
Sebuah cerita yang bagus harus memiliki konflik di dalamnya. Setelah itu ada puncak cerita yang memancing rasa penasaran anak saat membaca atau dibacakan cerita, dan tak lupa bagaimana pemecahan sebuah konflik yang ada.
Cerita anak kebanyakan berakhir dengan bahagia. Ingat, dunia anak adalah dunia cerah dan penuh warna. Maka hindari menulis cerita dengan latar belakang dan warna cerita yang gelap dan suram.
Satu lagi, sebuah cerita yang ditulis haruslah memberi hikmah kepada pembacanya. Jadi pastikan bahwa tulisan kita memiliki pesan kepada pembaca. Cerita tersebut secara tidak langsung memberi nasihat kepada anak untuk berbuat lebih baik.
Nah, demikian pemaparan bagaimana menulis cerita anak. Tulisan ini bersumber dari pengalaman pribadi saya sebagai pencerita sekaligus penulis cerita anak. Menulis cerita anak itu sangat mudah, karena itu perlulah untuk dicoba. Selamat menulis.
Surabaya, 4 Juni 2017
#NulisRandom2017
#Juni2017
#Day4
putyaisy.gurusiana.id
putyaisy.blogspot.com
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Matur nuwun
Sepakat nih terutama dengan, "Satu lagi, sebuah cerita yang ditulis haruslah memberi hikmah kepada pembacanya."