Aniatuz Zakiya

tindakanku adalah monumenku perjalananku adalah lukisanku tulisanku adalah dermaku...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melirik Kritik Budaya Budi Darma

Melirik Kritik Budaya Budi Darma

Melirik Kritik Budaya Budi Darma

Oleh Aniatuz Zakiya

Guru SMP N 5 Balikpapan

Judul buku : Kritikus Adinan

Penulis : Budi Darma

Ketebalan : xiv + 274 hlm.; 20, 5 cm.

Cetakan : Pertama, Mei 2017

ISBN : 978-602-291-389-4

Penerbit : Bentang

Workshop penulisan buku hari kedua dimulai dengan kegiatan silent reading selama 15 menit. Setelah itu saya diminta untuk meresensi buku yang saya baca. Dari ketiga buku yang saya bawa, saya memilih membaca buku milik Prof. Budi Darma yang berjudul “Kritikus Adinan”. Alasan saya memilih buku ini karena kedua buku lain yang saya bawa sudah pernah saya baca sebelumnya. Sedangkan milik Prof. Budi Darma belum selesai saya membacanya. Alasan lain karena buku karya Prof. Budi Darma selalu berisi kisah kemanusiaan yang menarik meskipun butuh kerja keras untuk memahaminya. Benar saja, sama seperti karya beliau yang pernah saya baca “Orang-Orang Bloomington” buku Kritikus Adinan juga menarik namun butuh waktu untuk memahaminya.

Saya membaca cerita pertama dari buku tersebut yang berjudul “krematorium itu Untukku”. Satu hal yang saya suka dari Prof. Budi Darma adalah beliau mampu mengangkat kisah yang menurut kita sepeleh. Namun beliau mampu membuat kita bisa berpikir dan mengkritisi keadaan sekitar. Hal itu beliau tunjukkan kembali di buku ini. Berawal dari kisah tokoh “aku” yang digambarkan sakit dan bersifat tempramen tiba-tiba dikejutkan oleh kabar kematian ayah sahabatnya. Dengan tutur bahasa yang agak kasar “aku” disini yang meski sedang sakit tetap memaksa menuju pekuburan. Sepanjang perjalanan menuju kuburan, Si “aku” menggerutu dan mengutarakan kebenciannya terhadap pemerintah. Pada anak-anak liar sekitar pekuburan yang suka memeras keluarga yang berduka. Sebenarnya itu adalah kritik bagi kita, mengapa urusan penguburan ini ribet sekali. Orang sudah meninggal juga, kenapa harus dipusingkan dengan urusan tanah makam dan perawatannya.

Cerita berlanjut melihat kebingungan setiap orang ketika berjumpa dengan tokoh “aku”. Mereka pasti menunjukkan keheranan, kebingungan. Ada juga yang menatap tajam penuh kebencian. Sebenarnya tokoh “aku” juga heran karena dia melihat keadaan yang mulai banyak berubah. Tak sesuai dengan pemikirannya selama ini. Dimulai dari salah mengira berita kematian ayah Corrie,

Cerita itu mengajarkan kita bahwa seringkali kita sibuk mengurus dan menilai orang lain tapi lupa menilai diri sendiri. Tokoh aku selalu sibuk mengomentari orang lain, mencari kebenaran lain padahal keburukan yang dia lihat dialami oleh diri kita sendiri.

Tatanan bahasa yang rumit menjadi kelemahan buku ini. Banyaknya kalimat ambigu harus memaksa pembaca mengulang lebih dari sekali. Contoh saja, dialog yang dilakukan tokoh aku ketika meminta anak-anak mengantarkannya menuju lokasi pembakaran jenazah. “coba aku antarkan kesana” jika kita membaca sekilas kita pasti bingung, sebenarnya apa maksud dialog tersebut . Beda cerita jika dialog itu diperjelas dengan penambahan tanpa baca atau mengubah susunan kalimat menjadi “coba antarkan aku kesana”.

Tapi itulah uniknya buku ini, membuat kita tak bisa maraton membaca. Perlu istirahat sejenak jika ingin menikmati setiap alurnya.

Saya tidak bisa menilai kualitas buku ini secara umum. Sedikit yang bisa saya gambarkan, buku karya Budi Darma sangat bisa dinikmati bagi orang-orang yang suka membaca essai kebudayaan dan kritik sosial. Budi Darma sangat lihai mengembangkan karakter tokoh untuk menggelitik pembaca agar lebih peka terhadap keadaan sekitar.

penulis adalah peserta "workshop penulisan buku guru" Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KOta Balikpapan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post