Preetes versus Postes
Sore itu hasil preetes ditempelkan di daun pintu. Kami peserta pun berebut ingin melihat bagaimana hasilnya. Ada yang tersenyum simpul, ada yang kecewa dan apapula yang begitu bahagia. Nilai tertinggi tentu diiringi dengan wajah bahagia. Saya hanya tersenyum simpul melihat hasil preetes tersebut. Berarti saya termasuk kategori kedua bukan termasuk kategori bahagia, karena nilai tidak begitu rendah dan juga tidak tinggi.
Nilai tertinggi diraih oleh 2 orang peserta, sedangkan yang nilai standar sebagian besar, nilai terendah hanya 1 orang. Setelah 2 hari diberikan materi pelatihan tentu sedikit banyak ilmu bertambah, hasilnya akan dilihat di postes. Mari kita lihat kelanjutannya dari tulisan ini. Saya berharap hasil postes saya akan tersenyum bahagia melihat hasilnya. Semoga Aamin.
Inhil Pratama, 3 Agustus 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wow kereeeen. selamat ya. Oh ya, preetes sebaiknya pretes
Terima kasih Pak leck
Aamin, Terima kasih pak
Saya do'akan bu. Aamiin