
Wisata Budaya "Naga Berkenyawa"
Erau dan Samarinda seberang memiliki hubungan yang sangat kuat, menurut informasi yang kami peroleh dari salah satu pasukan Bessi Bandrangang atau pasukan Setia Mahkota, di masa lampau Samarinda Seberang merupakan salah satu wilayah kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura yang dihuni oleh Masyarakat Bugis Wajo dan Bone, Sulawesi Selatan. Karena Samarinda Seberang merupakan salah satu tempat persinggahan Sultan Adji Muhammad Parikesit (Sultan Kutai yang ke 19) pada masa itu.
Hubungan yang kuat ini dibuktikan dengan diadakannya Prosesi “Naga Berkenyawa” atau naga beristirahat di Kampung Tenun, Kelurahan Baqa Samarinda Seberang. Sebelum diadakannya ritual Ulur Naga di Kutai Lama.
Dalam ritual ini Sultan diwakili oleh Pangeran Kesultanan Kutai HAP Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat yang disambut oleh tetua adat Bapak Sofyan yang masih keturunan dari Daeng Mangkona, pendiri Samarendah. Prosesi ini dihadiri oleh camat Samarinda Seberang, Muspika dan tokoh masyarakat setempat.



Pada prosesi :Naga Berkenyawa” Pangeran disambut dengan Tari “Paduppa Bosara” atau selamat datang suku bugis, dilanjutkan ritual "Tepong Tawar” sebagai tolak bala agar perjalanan rombongan “Ulur Naga” menuju Kutai Lama berjalan lancar. Dilanjutkan dengan pengalungan bunga oleh “Matoa Ade” atau tetua adat Samarinda Seberang. Sebelum meninggalkan dermaga Panglima Soraja melakukan ritual melabuh “Pinang Rakka, Telur Ayam dan Rekko Ota ke Sunga Mahakam”

Perjalanan kami berlanjut ke Kutai Lama, dimana Perjalanan Ulur Naga Berakhir. Setelah naga di Larung ke Sungai Mahakam, dillanjutkan dengan acara belimbur



kemudian para panglima dan kerabat kerajaan melakukan ritual ziarah ke 3 makam bersejarah diantaranya :
1. Makam Sultan Aji Mahkota bergelar Raja Mahkota islam (Raja Kutai ke VI)
2. Makam Sultan Aji Dilanggar (Raja Kutai ke VII)
3. Habib Hasim Bin Musaiyah (Tunggang Parangan), Penyebar Agama Islam di Kerajaan Kutai.





Terima Kasih Mas Aji Boy yang sudah memberikan kesempatan istimewa ini kepada kami tim Jelajah untuk mengikuti Prosesi "Naga Berkenyawa"


Setiap melakukan perjalanan wisata, selalu ada bahan untuk ditulis. tujuannya sebagai referensi buat rekan-rekan yang ingin mengikuti ritual adat saat even Erau dilaksanakan yang hanya berlangsung setahun sekali.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Informatif. Menelusur jejak sejarah peradaban luhur. Salam ..
terima kasih bapak