Gambar ini sy ambil ketika mngikuti diklat Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi di SMP 3 Luwuk. Bapak yg sedang pegang mik itu namanya pak Putu Lidra, guru Matematika SMP 1 Masama. Sedangkan perempuan yg ada dihadapannya itu adalah mantan siswanya. Namanya ibu Hetty, guru Matematika SMP 3 Luwuk.

Sy mngambil gambar ini dr belakang, saat pak Lidra mnyampaikan kesan & pesan selama mngikuti diklat PKP. Satu bagian yg bikin sy trharu adalah saat pak Lidra mmbuka sambutannya dgn mngucapkan terima kasih yg sebesar2nya kepada ibu Hetty karena telah byk mmbantunya selama diklat. Beliau jg mngatakan bahwa ibu Hetty adalah siswanya yg paling cerdas saat brsekolah di SMP 1 Masama dulu.

Sangat jarang sy mndengar seorang guru mngucapkan terima kasih kepada mantan siswanya. Biasanya yg trjadi adalah sebaliknya. Tapi pak Lidra melakukan itu, dgn tulus. Sangat tulus. Mungkin seisi kelas tak ada yg tahu bahwa mata sy basah di belakang. Atau bisa jadi mereka jg ikut menahan haru saat itu.

Selama diklat sy mngenal sosok Pak Lidra yg sabar, tak pernah mngeluh meskipun dgn segala keterbatasan mnyelesaikan tugas2 diklat. Diusianya yg senja, sy msh melihat semangat pengabdiannya pada anak2 bangsa.

Diakhir sambutannya, beliau mngatakan siswa2 yg dulu adalah anak2 yg cerdas, penurut, serta mau mndengar perintah dan nasehat guru. Tidak seperti siswa2 skrg. Memang demikian adanya....

sy berharap pak Lidra tetap semangat, mngajar dgn hati dan dgn segala ketulusannya, sehingga akan tetap lahir Hetty2 yg lain dari didikan beliau...