Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Aura Guru (tantangan hari ke-70)

#TantanganGurusiana

 

Sambil menunggu giliran mengambil rekaman, siang itu saya terlibat percakapan ringan bersama rekan saya.

Isi percakapan tentu saja seputar dunia sekolah, yang unik dari pengalaman kami masing-masing.

Rekan saya ini, boleh dibilang seperti punya kemampuan khusus menghadapi anak-anak sulit.

Siapapun guru yang pernah atau sedang menjadi guru kelas satu tentu paham makna anak-anak yang sulit.

Misalnya suatu hari di kelasnya ada satu siswa yang belum menyelesaikan tugas menulisnya.

Bukan karena tidak bisa menulis atau lambat. Anak ini hanya akan mau menulis bila bu guru, rekan saya ini duduk di sisinya menemaninya menulis.

Bila rekan saya ini harus memeriksa pekerjaan siswa lainnya, atau melakukan hal lain yang harus meninggalkan anak yang sedang menulis ini, maka dipastikan ia akan berhenti menulis. Ia menunggu sampai bu gurunya kembali duduk menemaninya.

Tentu saja ini akan sedikit merepotkan rekan saya. Karena guru kelas satu harus mengawasi siswanya secara penuh termasuk saat bermain pada jam istirahat.

Akhirnya rekan saya ini melepas jam tangannya dan meletakkannya di meja siswa yang tengah menunggunya

"Neng, nulisnya diteruskan ya. Ini jam bu guru yang nemenin di sini. Bu guru mau lihat temanmu yang sedang main."

Siswa tersebut mengangguk. Dan ajaibnya ia pun mau melanjutkan menulis meski hanya ditemani jam tangannya.

Begitu hebatnya rekan saya ini sebagai guru kelas satu.

Guru kelas satu sejak pagi harus menyambut kehadiran siswa dengan senyum yang merekah meski lambung mereka kadang meraung minta jatah.

Guru kelas satu harus mengajar full senyum merekah meski hatinya tengah gundah.

Guru kelas satu harus dapat fokus dan sabar menangani siswa  meski kelas kacau bak kapal pecah.

Ada satu kesamaan saya dengannya, yakni kita berdua percaya sesulit apapun menghadapi sikap siswa kita, kita sepakat untuk tidak menggunakan kekerasan fisik.

Buat kami berdua sikap sulit dari siswa hanya perlu dihadapi dengan kelembutan dan ketegasan. Bukan kekerasan. Dan kami telah banyak membuktikannya.

Entah apa yang merasuki siswa kami,  mereka akan segera tertib hanya dengan melihat kami berdua datang melangkah  menuju kelas masing-masing.

Kami tertawa berdua mengenang masa-masa KBM seperti itu. 

Aura guru yang menyayangi siswanya itu memang akan terlihat di mata para siswanya.

Karena aura tersebut aur-auran saat berhadapan dengan siswa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah, trik jitu hadapi siswa kelas satu. Keren perpaduan yang unik lembut tapi tegas. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 Apr
Balas

Betul, guru kelas satu biasanya sakti kalimatnya

02 May



search

New Post