Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tentang Membaca Buku (tantangan hari ke-83)

Tentang Membaca Buku (tantangan hari ke-83)

#TantanganGurusiana

Gadis cilik itu terlihat amat serius bercengkrama dengan buku. Saya yang sebelumnya bermaksud menunggu antrian dengan membaca, akhirnya malah asyik mengamatinya.

Usianya mungkin sekitar tiga tahun. Namun dari caranya berinteraksi dengan buku memperlihatkan bahwa ia sudah terbiasa membaca buku.

Tentu saja yang dimaksud membaca buku bagi anak tiga tahun tidak sama dengan anak usia sekolah apatah lagi kita orang dewasa.

Cukuplah anak tersebut disebut membaca buku bila ia terlihat tertarik mengamati dengan gambar yang ada di dalam buku. Kadang bila imajinasinya berjalan, dia mulai membaca dengan menambahkan kata-kata yang dirangkainya sendiri.

Nah, kadang-kadang orang dewasa yang seringkali tanpa sadar mematikan gairah membaca yang mulai tumbuh di usia ini.

Kita seringkali mengharapkan anak-anak membaca sebagaimana kita membaca.

Padahal mereka masih membangun pondasi untuk kemampuan membaca, sementara kita seharusnya memiliki keterampilan membaca yang amat mahir. Sehingga yang dibaca bukan lagi tulisan, melainkan  sesuatu yang tidak hanya tulisan seperti membaca peristiwa, membaca sikap atau membaca perasaan. Ehm. 

Kembali ke anak tiga tahun yang tengah saya amati di perpusnas itu. Saya tertarik untuk bertanya pada ibunya tentang bagaimana membuat anaknya suka membaca.

Ia bercerita bahwa sejak bayi, ia memang telah disediakan buku bayi. Dibacakan cerita, diperlihatkan berbagai buku yang penuh gambar, serta memberinya kesempatan untuk "membaca" buku.

Rupanya caranya tersebut tidak beda dengan apa yang telah saya lakukan di rumah pada anak.

Dan ada satu lagi kesamaan yang saya dan ibu muda tersebut. Yakni kita berdua memang menyukai aktivitasnya membaca buku.

Menanamkan kebiasaan baik pada anak, memang sangat efektif melalui contoh nyata bukan sekadar menyuruh.

Begitu anak melihat orang tuanya membaca buku sejak kecil. Maka ia pun akan mengikutinya dan menjadikannya kebiasaan.

Nah, bila ada orang tua yang mengeluhkan anaknya yang tidak suka belajar, membaca atau enggan.

Maka sebaiknya orang tualah yang mengubah habit sehari-hari agar anak merasa bahwa orang tua mereka pun menyukai kegiatan belajar, membaca dan tidak banyak mengeluh saat harus menyelesaikan masalah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang nampar nih Bu Rachmani. Aku yang tak suka membaca. Pantar Aisy jadi penulis Andal, wong emaknya senang baca. Sukses selalu dan barakallahu fiik

20 Apr
Balas

Kenapa ya saya meragukan pernyataan bu doktor bahwa dirinya tak.suka membaca? Rasanya tak mungkin seseorang mampu meraih gelar doktor bila tak suka membaca

21 Apr



search

New Post