Rachmawati

Lahir di Medan 5 Agustus 1973, menjalani karier sebagai guru sejak tahun 1999 selepas S1 dari Universitas Bengkulu. Sekarang bertugas di SMP Negeri 22 Kota Beng...

Selengkapnya
Navigasi Web

22 Desember, Catatan Yang Tertinggal

Ada berbaris baris kalimat yang wara wiri di beranda medsosku di setiap tanggal agar 22 Desember. Tanggal dimana sebagian besar orang merayakannya sebagai hari ibu.

Tulisan itu mengandung permintaan agar para ibu dibebas tugaskan dari segala macam pekerjaan rumah di hari itu. Aku menanggapinya dengan tersenyum. Aku sangat tahu mengapa ibu-ibu dengan semangatnya membagikan tulisan itu di jagat medsos. Mereka sangat berharap agar para ayah ikut membaca apa yang mereka bagikan itu. Bahkan banyak diantaranya yang langsung menyebut nama suami-suami mereka.

Nah! Yang jadi pertanyaan adalah, apakah para ayah membaca kiriman seseibu itu? Menurutku banyak yang tidak. Jangankan membaca, melihat saja tidak, atau paling banter melirik sedikit. Karena sepengamatanku, laki-laki tidak terlalu menggilai dunia permedsodan. Apalagi mantengin kata kata penuh nuansa drama.

Lalu, andaipun pada bapak membaca kiriman tersebut, dan mereka mengikuti apa yang ada ditulisan itu, pertanyaannya, mengapa acara tolong menolong harus menunggu hari ibu?? Apakah kalau tidak ada hari ibu maka para ibu tidak berhak mendapatkan pertolongan? Atau para ibu dibiarkan mengatasi keribetannya dengan kesuperpowerannya itu?

Seharusnya, dengan atau tanpa permintaan pun seorang laki-laki yang berlabel suami tetap harus berjibaku dengan istri dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Saling bantu agar pekerjaan terasa lebih ringan, cepat selesai dan tentu saja membuat para istri bahagia dan awe muda. Karena wilayah pekerjaan rumah tangga bukanlah semata mata kewajiban istri, seperti halnya Rasulullah SAW yang tidak sungkan membantu Ibunda Aisyah ra. Seperti kata seorang suami di iklan televisi "Kalau Istri bisa bekerja, kenapa kita tidak bisa masak".

Nah para ayah, bapak atau pun suami, jangan pernah segan-segan untuk membantu istrinya di rumah. Tidak perlu menunggu tanggal 22 Desember, dan tidak perlu sampai para istri berkeluh kesah dimedsoa dengan kemasan kalimat motivasi.

#TantanganMenulisHariKe-339

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post