Rachmawati

Lahir di Medan 5 Agustus 1973, menjalani karier sebagai guru sejak tahun 1999 selepas S1 dari Universitas Bengkulu. Sekarang bertugas di SMP Negeri 22 Kota Beng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Amarah Tertahan

Hati Romlah bergolak menahan marah. Membongkah membentuk ketersinggungan yang sangat. Aksara yang meluncur dari bibir merah perempuan itu laksana mitraliur yang menghantam.

Mata Romlah merunduk menatap keramik lantai. Sayang, mulutnya terkunci tanpa sanggup mengeluarkan satu huruf pun. Hanya jemari yang saling membetot satu sama lain.

Ingin rasanya Romlah membekap mulut perempuan itu. Sayang, itu pun tidak sanggup ia lakukan. Meski harga dirinya tercabik. Bagai terkena terkaman harimau lapar.

Ocehan panjang perempuan itu benar benar memuakkan jantungnya. Romlah beranjak dari duduknya, sebelum tangannya bekerjasama dengan hatinya. Melempar perempuan itu dengan sepatunya.

#TantanganMenulisHariKe-336

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lebih baik menghindar. Membalas dengan ocehan atau nyinyiran akan membuat kita juga menjadi seperti dua. Good ide tulisanya

27 Dec
Balas

Terimakasih Bu.. sudah mampir di blog saya...

28 Dec



search

New Post