Rachmawati

Lahir di Medan 5 Agustus 1973, menjalani karier sebagai guru sejak tahun 1999 selepas S1 dari Universitas Bengkulu. Sekarang bertugas di SMP Negeri 22 Kota Beng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nuansa Abu Abu

Bagian 8

Untuk beberapa hari kulihat Adis tidak melakukan aktifitas teleponan ataupun chatingan dengan Bima. Mungkin saja karena dia belum punya ponsel sendiri sejak ponselnya hancur lebur. Tapi apapun alasanya, setidaknya hubungan mereka untuk sementara terhenti, malah kalau bisa tidak berlanjut sama sekali.

"Sher! Temeni aku beli hape, dong!" Tiba-tiba Adis muncul di hadapanku dan Sherly yang sedang menyelesaikan laporan bulanan.

"Kapan, Mbak?" Respon Sherly penuh semangat.

"Nanti habis jam kantor ya, Sher?"

"Oke, Mbak." Pungkas Sherly.

"Eh, Dis! Kamu beli hape yang jelek aja Dis, nanti dibanting lagi kan rugi." Selorohku.

"Ya beli lagi, dong." Adis menjawab guyonku sambil cengar cengir.

Keesokan harinya, Adis masuk ke ruangaku dengan gawai barunya. Lumayan bagus menurutku. Adis bilang kalau dia dikasih uang sama suaminya untuk beli Handphone baru itu.. Hmm.. berarti mereka sudah akur kembali, pikirku.

Namun, dugaanku meleset jauh. Kulirik Adis yang duduk di sebelahku. Dia kembali asik chatingan, matanya tak lepas dari layar. Kuajak ngobrol pun sama sekali tak diresponnya. Dan kak lama kemudian dia keluar berlanjut dengan teleponan. Aktifita yang sempat terhenti selama lima hari berulang kembali.

"Dis, sudahlah! Nanti bukan cuma hape yang terbelah dua. Kepala kamu pun ikut terbelah. Gimana, coba?" Tegurku, ketika dia duduk kembali di sebelahku.

"Ya, mati!" Jawabnya enteng.

"Eh! kamu udah siap? Bekalmu udah banyak? Ingat, kalo kamu mati sekarang, kamu mati dalam keadaan masih selingkuh!" Kataku lagi.

"Sudah aku coba putusin, Mbak. Tapi dia nggak mau." Jawab Adis

Kualihkan mataku ke wajah Adis, "caranya kamu ganti nomor, atau nomor dia kamu blok aja." Adis diam, "Memang harus dipaksakan berhenti, Adis."

"Nantilah, mbak."

"Nggak bisa nanti-nanti, Adis. emang berat, sedih, tapi itu nggak lama. Nanti pasti bakal ilang." Nasihatku yang kesekian kalinya. Adis tampak acuh saja, akupun diam tidak melanjutkan ocehanku lagi.

(Bersambung)

#TantanganMenulisHariKe-358

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post