Salah Haluan
(3)
Sejak menerima bentakan Isyanto saat itu, aku tidak pernah lagi bertanya kepada siapapun jika aku kesulitan mengartikan penjelasan dari dosenku. Sebaliknya, aku lebih rajin membuka kamus, kubolak balik lembar demi lembarnya sampai kamus itu lecek.
Bahkan untuk percepatan penguasaan kosa kata, aku sengaja membeli kamus Advanced Leaner yang tebalnya melebihi batu bata. Isinya bahasa Inggria semua pula. Sejujurnya aku tidak paham, karena ingin mencari arti dari satu kata, aku harus mengartikan dulu banyak kata, karena penjelasannya juga memakai bahasa inggris. Apa tidak tambah mumet kepalaku. Tapi, demi agar aku tidak dibentak seenaknya lagi sama siapapun, kutahankan segala derita yang ada.
"Bel, kelihatannya kamu sudah pinter ngomong inggris, ya." Colek Dona, yang level conversation nya samalah denganku. Sama sama minimalis.
"Pinter apa? Semakin bingung, ada! Sepertinya aku memang nggak cocok kuliah di jurusan ini, Don." Keluhku.
"Halah! Gitu saja sudah nyerah. Jalani sajalah, Bel. Sambil kita tambah kemampuan conversation kita." Bujuk Dona.
"Pusing aku, Don! Kalau di kertas bolehlah. Tapi kalau harus bicara, sumpah! Aku tidak bernyali."
"Cuek saja, Bel. Nanti lama lama kita pasti bisa." Dona masih mencoba menghiburku.
"Don, apa kubakar saja kamus kamus itu, nanti bekas bakarannya aku minum."
"Ah! Kamu ini Bella!"
Aku malas menanggapi lagi kata-kata Dona. Dalam hati aku berharap mudah-mudahan apa yang dikatakan Dona memang benar adanya.
#TerusMenulis
#HariKe-380
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang keren bu Rachmawati salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih