AKU PERGI BERSAMA ANAKKU (tantangan menulis hari ke tiga)
Baru kemarin mendengar kabar mbak Imi dan keluarga sedang isolasi mandiri. Mungkin sudah menjadi hal yang biasa mendengar kabar seperti itu. Karena mulai dari orang-orang terdekat, teman lama, tetangga sampai keluarga sudah banyak sekali yang terpapar Covid 19. Hampir tiap jam kami mendengar suara mobil ambulan lewat untuk membawa pasien Covid 19.
Pagi yang sejuk dan di iringi awan yang sedikit mendung. Sambil menikmati secangkir teh hangat dan semangkuk bubur ayam bersama suami terkasih. HP berdering beberapa kali. Merinding dan tidak bisa berkata-kata, saat suami menyampaikan mbk Imi sudah tiada. Tanpa sengaja keluar kata-kata dari mulut kami berdua. Mbak Imi orang baik.
Sabtu itu teman mbk Imi menyampaikan bahwa beliau kritis di ruang ICU. Suami saya sering bekerja sama dengan mbk Imi dan teman-temannya untuk suatu pekerjaan. Mbak Imi bekerja di salah satu perusahaan terbaik. Ramah dan sangat mengahargai orang lain. Mbak Imi juga sudah mengikuti vaksin yang sedang di sosialisasikan Pemerintah. Beliau sedang hamil sembilan bulan untuk anak keduanya. Mendengar berita mbk Imi kritis di rumah sakit, kami sempat merasa tidak nyaman. Karena terpikir di hati kami, beliau dalam keadaan hamil dan harus berada di ruang ICU. Yang sudah pasti ini sangat mengkhawatirkan. Belum lagi keluarga yang lain juga ikut terpapar.
Ternyata pertemuan kami waktu itu, saat mbk Imi memberi satu kotak hadiah berisi tiga toples cantik adalah pertemuan terakhir. Semua teman senior mbk Imi membuat status di wa dengan pujian terima kasih mbk Imi kamu orang baik untuk kami. Dari mulai Almarhumah di bawa dari rumah sakit banyak teman yang ikut mendampingi. Walaupun harus dengan protokol kesehatan dan jarak yang jauh untuk melihat pemakaman. Mereka semua sangat kehilangan orang sebaik mbk Imi. Dan yang membuat kita lebih sedih, mbk Imi pergi bersama anak yang masih di dalam kandungannya.
Allah lebih menyayangi mbk Imi dan anaknya. Kita sebagai mahluk ciptaannya hanya mampu berusaha dan berdoa. Usia hanyalah rahasia Allah. Kemarin kita masih bertemu, satu detik kemudian kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan kita. Surga menanti mbk Imi dan anaknya yang masih suci. Selamat jalan mbk Imi. Semua kebaikan-kabaikan mbk Imi jadi contoh buat kami. Teruslah berbuat baik meski keadaan tidak baik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Innalillahi wainnailaihi raji'un... surga tempatnya.. Aamiin Ya Rabb
semoga husnul khotimah
Aamiin...trims bunda
Innalilahi wa innailaihi roojiuun allahummaghfirlaha warhamha wa'afini wa'fuanha. Semoga almarhumah khusnul khotimah.
Aamiin...trims bunda Ririn sayang
Allahummaghfirlaha. Munajat terbaik untuknya. Alfatihah.
Aamiin...trims doanya bunda Safiroh