raden agus Susianta

Aku guru swasta pinggiran samping Pondok Indah Jakarta Selatan. Sejak 2003 mengajar bahasa Indonesia. Tahun 2015 "nyambi" menjadi driver Go-jek....

Selengkapnya
Navigasi Web

Sebuah Puisi

Kopi Kenangan Mantan

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Segelas kopi di sudut meja plasa festifal

Sendiri

Siapa yang ditunggu

Lelaki beruban kepala empat

Sebermula dari sedak leher.

Segelas kopi kenangan mantan

Lebih pahit dari kopi Toraja bikinan mantan

Matnya mataku

Menyintas foto lama mantan di file-file lalu yang serupa mahligai.

Kamu dimana?

Leher sedak tanpamu

Kopi kenangan mantan perlahan dingin

Dan wajah Gadis Toraja itu hilang di kopi yang melaknat kenangan.

Di penghabisan kopi.

Darah segar dari Kerbau Bule di Perayaan Rambu sora membayang.

Engkau tak lagi di hadap kursiku.

Cerita Papiyong yang nikmat.

Senyum Gadis Toraja

Yang entah dimana.

Terhenyak bangkit dari duduk di penghabisan kopi

Dan bungkus putih kopi.

Aku lempar dengan serius.

Aku akan datang lagi.

Menyeduh lagi jika disergap rindu

Luka terkadang perlu dirayakan.

( Plasa Festifal Jakarta, 6 November 2019)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sekali waktu

06 Nov
Balas

Waduh ada sponsornya?

06 Nov
Balas



search

New Post