Im radieee

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Radie Butuh Ibu
Ibu adalah segalanya

Radie Butuh Ibu

Ibu adalah seorang yang paling berharga dalam hidup kita. Ia adalah pendorong dan pendukung nomor satu dari setiap langkah kaki kita.Disaat memasuki masa remaja hal yang paling kita butuhkan adalah bimbingan misal bimbingan awal mengenakan pakaian dalam wanita, bimbingan memasuki fase menstruasi, bimbingan dalam hal jatuh cinta, dan lainnya. Disaat-saat seperti itulah kita sangat membutuhkan “Dia” untuk membimbing kita. Namun apa yang terjadi jika disaat seperti itu ia PERGI.Yah, ibuku pergi saat usiaku menginjak 13 tahun. Sebut saja Radie itu nama penaku. Radie menduduki sekolah menengah pertama di SMP Negeri 20 Medan. Radie adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Memiliki adik yang masih bocah-bocah membuatnya harus berjuang menggantikan posisi seorang ibu untuk mereka. Awal setelah kepergian ibunya waktu berjalan seperti biasa, Radie pergi kesekolah namun sebelumnya ia menyiapkan sarapan dan pakaian adiknya yang juga akan bersekolah. Tiada lagi ibu yang menyiapkan bekal bagi Radie dan Adiknya.Hari demi hari mereka lalui sekuat tenaga. Setiap malam si bungsu selalu menangis ingin menyusu. Yah, usianya saat itu masih 1,5 tahun dan setiap malam pula Radie harus berbohong mengatakan bahwa ibunya sedang pergi mengaji. Ayah, mereka menyebutnya Abah ia adalah pedagang kecil dipasar. Ia pun sama terpuruknya dengan anak-anaknya namun dia menutupi semua itu agar anak-anak tetap tegar. Ia selalu mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Pernah satu kali Abah Radie jatuh sejatuh jatuhnya, Abahnya mengalami kerugian yang amat parah hingga tidak memiliki uang untuk melanjutkan usahanya lagi. Tidak hanya untuk modal untuk makan pun tak punya uang. Hingga kerupuk dan kecaplah teman makan mereka setiap harinya, hingga disaat masa terpuruk itu Radie merasa tak sanggup bertahan. Ia merindukan ibunya, Radie membutuhkan dukungan ibunya. Ia tak sanggup menjalani hidup ini sendirian bahkan Radie berpikiran untuk menyusulnya.Hampir saja goresan kaca itu mengiris urat nadi Radie, namun ua tersadarkan oleh panggilan seseorang “Radie” ia pun sadar akan hal yang ingin dilakukannya dan menangis sekencang-kencangnya, hampir saja ia melakukan hal bodoh. Seketika Radie pun teringat “siapa ya, yang memanggil namanya tadi ?” PikirnyaNamun ia hanya sendirian dirumah, tak ada siapapun. .... Bersambung~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post