Entah mengapa, seperti tertanam dengan paku yang kuat. Pramuka membuat saya kepincut tak mampu berpindah ke lain hati. Begitu banyak organisasi lain dengan berbagai kelebihan yang luar biasa, di dalamnya banyak orang hebat dan pesohor yang sejatinya memesona, namun lagi-lagi jika dibuat berderet, saya akan berdiri di deretan depan dengan baju seragam yang membuat nyaman ini.

Semua organisasi dengan berbagai aktivitas diyakini mampu memberikan sumbangsih untuk banyak lini, sumbangsih positif untuk berbagai bidang yang secara luas menjadi bagian kontribusi untuk negara kesatuan Republik Indonesia, salah satunya pramuka.

Elan selanjutnya, but it turns out…..bukan berarti terjebak dengan etnosentris, namun tidak berlebihan jika saya yang mulai aktif dari jamannya putih merah hingga saat ini, masih berkutat dengan kegiatan kepramukaan merasakan dampak yang luar biasa. Tidak hanya peserta didik namun sebagai pembina yang juga pelatih pembina pramuka ikut merasakan bagaimana melalui aktivitas di dalamnya ada pembentukan karakter yang membangun kepribadian, ejawantah dan implementasi dari prinsif dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang melebur dalam keseharian.

Ada pesan yang selalu terhujam dari Baden Powell yang cukup menguatkan. “Seorang pramuka tidak pernah terkejut. Dia tahu apa yang harus dilakukan ketika sesuatu yang tak terduga terjadi.”

Selamat Hari baden Powell, 22 Februari 1857- 22 Februari 2022.

Meneroka fase sepanjang hari ini, asa dalam harapan membadai. Menatap cerahnya di sudut Ikhtiar.

(Rumah Cinta, 22 Februari 2022)