Kebiasaan. Jujur saya menganggapnya ini bukan kebiasaan baik. Waktu sudah sangat dekat barulah terbirit-birit menyelesaikan apa yang harusnya sudah lama dikerjakan.

Kebiasaan yang kemudian di zaman dahulu kala, saat negara api belum menyerang, haha..di era zaman batu dan punden berundak-undak, ini dikenal dengan "Sistem Kebut Semalam," singkatan kerennya SKS. Menjadi penyakit banyak orang yang cara me-manage waktunya perlu dievaluasi kembali.

Termotivasi di waktu cinderella, dan ada degupan jantung berpacu dengan target? Sebaiknya jangan keseringan dilakukan, karena tak selalu dewi fortuna berpihak. Ada kalanya berbagai kendala teknis dan hal remeh-temeh lainnya justru membuat kacau apa yang sejatinya dapat dituntaskan dengan mulus. Jika sudah begitu, tidak ada yang bisa disalahkan. 

Poinnya laksanakan apa yang menjadi tanggung-jawab di awal waktu, waktu yang panjang dapat menjadi kesempatan untuk penyempurnaan.

Sesempurna apa pun yang dilakukan dengan tergesa-gesa hasilnya hanya akan membuat kita menyesal.

Menunda pekerjaan karena alasan malas atau lagi bad mood lalu dengan lalai menumpuknya akan menyengsarakan diri sendiri.

Ingat, ada waktu yang terus meninggalkanmu dan itu tak akan kembali. Tak sampai ke puncak jika tak sambil berlari. Optimalkan diri anda dengan pengelolaan waktu yang baik dan itu cerminan kepribadian.

(Rumah Cinta, 6 Februari 2022).