Melangitkan Rida di Awan Panas Semeru (Episode 2. Trauma)
Sehari berlalu. Sungguh mengerikan, sesekali Semeru masih memuntahkan material lava pijar dan kondisi kegempaan senantiasa terjadi berulang. Paku bumi itu layaknya tercabut yang mengguncang jiwa Aminah yang lemah. Berulang goyangan vulkanik dangkal membuat suasana kian mencekam.
Di beberapa titik, kesibukan tim reaksi cepat dan relawan yang berdatangan terlihat lalu-lalang. Evakuasi korban yang kehilangan nyawa dan jiwa-jiwa yang terluka, baik secara fisik maupun psikis menebar keharuan yang cukup menyedihkan.
Meski muntahan material encer ikut membuat Jembatan Geladak-Perak rusak parah secara otomatis sempat melumpuhkan transportasi dari Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro tersendat, namun distribusi logistik tetap berdatangan
Asap putih masih mengepul. Wajah Gunung Semeru terpantau bermuram, seperti juga pesona raut Aminah yang memucat di balik kerudung panjangnya yang tak lagi rapi. Hari cerianya menangis di atas puing tempat tinggal yang sudah tenggelam dalam kejamnya lautan abu vulkanik yang menggenangi kampung, menjadikan detik seperti berhenti yang menciptakan kiamat dalam dunianya.
Semalaman berderai dengan netra yang bakup menumpahkan semua gejolak yang berkecamuk pecah seribu menggelandangnya pada ketidakpercayaan untuk menatap hari. Tentu apapun yang turun meruah dari matanya memang tak mungkin dapat mengubah yang telah terjadi namun Emak dan hewan-hewan ternak yang menjadi tumpuan keinginannya itu terus saja membayangi pikiran yang kusut-masai.
Sendiri di runtuhnya pepuingan, Aminah hanya mampu memagut diri, seperti hilang semua juru penolong yang dalam kurun waktu tak singkat telah membersamai harinya. Lepas berkeping tak bersisa semua yang sudah susah payah dibangunnya dalam sekejap ketika kemudian bencana itu datang dan guguran awan panas menjarah dengan paksa tanpa ampun semua miliknya, dan dirinya hanya mampu berterima meski tak bisa mengikhlaskan.
Tak kuasa menahan semua rasa, dia hanya bisa membenamkan wajahnya di antara kedua kakinya yang dilipat duduk terpekur di sudut kamp pengungsian. Perempuan muda bernama Yanti berupaya menguatkan dengan terus memeluknya.
“Kamu harus kuat ya, Dik, Insya Allah gusti Allah mboten sare. Akan ada jalan keluar yang tidak disangka-sangka menghampiri langkahmu. Kamu harus percaya itu.” ujar Yanti menghibur dengan suara bergetar. Aminah tersengal dengan pandangan sayu, yang dalam menit kemudian terkulai tanpa tenaga.
Menyeret letih, langit seperti meragu. Menggaris perjumpaan dalam sesak tak bercorak menyapa dengan semua dinamika yang menggetarkan jiwa tak terelakkan. Titik kepercayaan diri turun merebah dan senyum berbohong yang dibuat-buat dalam takdir hanyalah caranya berupaya mengaburkan ratapan yang tetap tak bisa disembunyikan itu. Asanya seperti mengering di pusaran keluguan roman Aminah.
Menyertakan sabar yang hanya elok di bibir, namun tak pernah indah dalam eksekusi.
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisannya selalu keren Pak, menyentuh hati...
Terima kasih bu...barakallah
Tulisan yang buat baper. Sukses ya Pak. Salam literasi
Terima kasih bu..salam
Kisah yang mengharu biru. Ditunggu lanjutannya Pak.
Terima kasih bu...lanjut
Mantap surantap mas. Selamat tahun baru 2022.Semoga tahun ini membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi kita. Terima kasih telah mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan.
Siap pak terima kasih, barakallah
Semangaat.... Kita mulai lagi dari 1. Keren ini. Spt berada di TKL. Tempat Kejadian Letusan. Lanjut Pak Iqbal...
Terima kasih bu..siap
Mantap pakai bingit tulisannya pak...
Terima kasih bu
Kisah yang menyentuh hati...barakallahu fiik
Terima kasih bu...aamiin
Keren cerpennya..diksi yang menawan membuat jiwa larut dalam lingkup cerita..sukses Pak
Terima kasih bu....aamiin
iya Pak, sabar itu ringan dalam kata tapi berat di realita. Lanjut Pak dan salam sukses
Betul bun...siap lanjut
Rindu membaca tulisan kerennya..salam sehat dan sukses selalu ya pak
Terima kasih hadirnya bu...aamiin
Mengharukan, keren cerpennya Pak. Sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih pak..aamiin, salam
Seperti benar-benar berada di lokasi kejadian. Penggambaran yang benar-benar nyata. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak Radinopianto
Terima kasih pak...salam
Kisah yang mengharukan. Salam sukses selalu, Pak.
Terima kasih bu...aamiin
Keren sekali tulisannya, Pak. Diksi tersusun membawa pembaca kesuasan mencekam saat semeru memuntahkan laharnya. Sukses selalu untuk, Bapak.
Terima kasih pak...aamiin
Latar cerita gunung Semeru yang keren, next pak ,sukses terus ya
Siap bu...lanjut
Mantap ulasannya pak.. keren
Terima kasih pak
Keren banget. Tapi saya ada saran dinda. Mbokya kalinatnya jangan terlalu panjang, capek, Hehehe.
Terima kasih yunda..sebetulnya kalau di notebook pendek..eh pas di hape jadi panjang..siap .mksh byk sarannya
Selalu keren cerpennya, Pak. Kalau Bapak yang nulis kok kayak beneran di sana. Bikin gemes. Sukses selalu, Pak.
Hehehe..terima kasih bun apresiasinya....aamiin
Tak pernah bosan mengikuti alur yang selalu dikemas dengan apik. Salam literasi.
Iya mbak....terima kasih apresiasinya...salam
Cerita yang keren, bikin merinding Pak. Rasa yang tak terungkap teriring doa untuk kita semua. Salam sehat dan sukses selalu Pak Iqbal. Selamat melangkah di tahun yang baru dengan semangat baru.
Terima kasih bu....aamiin
Semakin hanyut dalam cerita next bang
Iya mbak...siap
Cerpen yang keren, Sukses pak Radiopianto
Terima kasih pak...aamiin
Keren kisahnya.
Terima kasih pak
kisah pilu akibat lava semeru kutunggu lanjutannya salam literasi
Siap bu...terima kasih
Saya terus mengamati setiap kata, belajar dari Pak Iqbal. Bolehkah kasih kata kunci untuk sebuah cerpen/novel Pak Iqbal?
Terima kasih bun..kata kunci apa bunda...siap membantu
Untuk sebuah cerpen yang indah dan enak dibaca Pak
Cerpen yang keren, sukses selalu pak.
Terima kasih bu..aamiin
Keren Pak. Semoga bencana dijauhkan dari negeri Indonesia. Dan semoga warga yang mengalami dampak bencana dikuatkan dan mendapatkan penghibur dari Tuhan AllahSalam sehat dan sukses selalu.
Iya bu...aamiin...terima kasih
Maa sya Allah diksinya yang kuat membuat saya terbawa suasana. Sukses selalu Pak.
Terima kasih bu ..aamiin
Keren ulasannya pak, salam sehat selalu
Terima kasih bu..salam
Sangat mengharukan. Semoga selalu sehat Radi. Salam kenal dari Jember. Salam follow juga
Terima kasih pak..