Melangitkan Rida di Awan Panas Semeru (Episode 5. Titik Nadir)
Pergumulan pentas penuh drama di atas semesta yang babas-bingkas itu tayang dengan durasi tak terpola, campur baur tragedi yang melumpuhkan geliat di pusaran Semeru melahirkan akumulasi pukulan jiwa yang cenderung mengarah kepada trauma.
Bencana ini bukanlah kisah petualangan, bukan juga action, namun dalam kondisi aktual semua berlabuh dengan dinamika yang mengiris kalbu, hadir dalam kekuatan yang menghentak-hentak penuh getir di tengah kemalangan. Berharap tak ada pihak tak bertanggung jawab yang memainkan kebijakan hanya untuk komoditas kepentingan diri.
Setelah cukup larut dengan mata yang menyala sepanjang malam, Aminah akhirnya pulas juga. Rasanya belum menempel lama kedua kelopak matanya tenggelam, mentari telah mengintip terbit di ufuk awang-awang.
Membuka hari dalam bingkai yang terlanjur meredam asa hingga morat-marit membuncah.
*****
Sungguh, berada di titik nadir dalam musibah acap kali meruntuhkan kekokohan bersabar, merusuhkan pikiran untuk berpikir jernih, sesaat rasa tak berterima mematikan akal sehat. Memetakan kerusakan hanya memetakan tangisan
Berdiri di radius yang tak jauh dari kaki Semeru semata seperti menggadaikan diri dalam bayang-bayang gelimang Abu vulkanik. Tak terbayang dengan jarak luncur sedekat itu, pasir dan batu-batu besar dalam kemarahan paku bumi kala itu memuntahkan terjangan yang meluluhlantakkan.
Di sana-sini, perkampungan yang terpapar, menyisakan puing-puing tak layak huni, baik dari sudut pandang kenyamanan maupun keselamatan. Rumah dan harta benda tergeletak tak bertuan dalam endapan material yang cukup tinggi, menimbun rumah-rumah hingga bagian atap.
Kedukaan yang wajar jika terus menggali sumur yang teramat dalam dari mata air netra yang seolah tak ada habisnya merinai. Wajah-wajah penyintas mengemuka penuh harap untuk segera disentuh di tengah munculnya kejenuhan yang mulai menerpa.
Tiap kali mendung, tiap kali pula wajah mereka merasakan ketakutan. Trauma yang disikapi dengan kewaspadaan, yang levelnya meningkat pada rasa panik kawatir awan panas akan kembali membabi-buta.
*****
Jalanan terpantau lengang dan Aminah dengan gapah-gopohnya menyeret langkah cepat, mengendap-endap di tengah subuh yang masih sangat gelap. Seperti tak hendak diketahui oleh banyak orang, termasuk Yanti, gerakan kakinya menjauh meninggalkan posko menuju reruntuhan rumahnya.
Sikapnya sempat membuat terkesiap, namun Yanti bungkam tanpa bantahan. Diam-diam tak menunggu lama, bermodal rasa penasaran membawanya berjingkrak mengiringi dengan menjaga jarak aman dari kejauhan.
Tidak lama berselang, sambil membungkuk Aminah mengais-ngais bekas tapak gubuknya, membangunkan pagi dengan suara hantaman cangkul bermuatan emosi, yang dipinjamnya dari tempat pengungsian membuat harinya berkeringat.
Yanti memberanikan diri bertanya. “Apa yang hendak kau cari, Dik?”
Aminah mendongak kaget dan dengan wajah memelas terucap pilu “Di bawah sini Emak sedang bersujud."
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu hadir dengan diksi yang unik. Keren banget, Pak. Semoga tidak ada lagi plagiator ya. Salam.
Terima kasih bu..aamiin
Dibuka dg gaya bahasa yg apik. Kerrn cerbungnya. Diksinya ok
Siap bu..terima kasih
Luar biasa
Terima kasih bu
Kisah pilu yang menyayat hati. Sukses selalu Pak Radinopianto. Salam literasi
Terima kasih bu..salam
Ah, kisah yang pilu. Tak terbayangkan rasanya. Cerita yang keren, Pak
Terima kasih bu apresiasinya
Tulisan yang luar biasa, sukses Pak Radi
Terima kasih bu...aamiin
Sajian cerita yang sangat apik dengan diksi yang bernas, Barokallah
Terima kasih hadirnya pas syaihu
Cerpen keren Pak. Lanjut. Sukses ya
Siap bu..Terima kasih
Keren pak. Salam sukses
Siap bu...salam
Insya Allah siap mas. Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta.Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan melalui cerita bersambung yang keren.
Siap.pakde
Cerita yang luar biasa mas Radino. Sangat inspiratif
Terima kasih pak, barakallah
MasyaAllah..luar biasa
Terima kasih bu nani
Keren dan lanjut Pak
Terima kasih bu
Cerita yang mengharukan dengan diksi yang keren, sukses selalu dan salam literasi pak
Terima kasih bu
Luar biasa keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih pak.salam
Ya, Allah. Sedih sekali membacanya, saat Aminah berkata, 'Dibawah sini emak sedang bersujud.' Kisah yang sangat mengharukan... Salam sukses selalu, Pak Radinopianto.
Terima kasih bu...aamiin
Diksinya masha Allah, sangat tiggi utk d katakan luar biasa. Kalimat akhirnya begitu menyentuh perasaan....semoga sukses selalu. salam sehat pak
Terima kasih bu hadirnya
Cerita yang menarik pak
Terima kasih bu
Keren banget ceritanya pak, jadi larut membacanya.... salam sukses
Terima.kasih bu...salam
Bacanya kisahnya sambil belajar. Kok bisa sih tulisannya keren begini. Kalau saya nulis selalu to the point. Pengen deh, bisa nulis Bapak.
Terima kasih bu...salam...
Selalu keren menewen. Mantap Pak Iqbal.semoga sukses selalu
Terima kasih bu..aamiin
Ya Allah twistnya bikin berderai air mata bang hiks
Iya mbak..mksh apresiasinya
Ya Allah twistnya bikin berderai air mata bang hiks
Iya mbak..mksh apresiasinya
Penulis berhasil membawa pembaca ke alam penulis. Mengharu biru.
Siap bu...terima kasih
Allahu Akbar duh bahas dikau itu..bikin aku nangis
Terima kasih bunda apresiaainya
Tulisan yg keren Pak
Terima kasih bu
Wow... tayanganyng luar biasa.. sarat makna penuh hikmah... Semog sehat dan sukses selalu
Terima.kasih pak atas.apresiasinya
Masya Allah...bagus banget...benar benar terbawa emosi...
Terima kasih bu...barakallaj
Bikin haru kisahnya, Pak. Suka baca, meski bikin baper. Salam sukses selalu.
Iya bu..terima kasih
Kisah pilu akibat semeru duh hanya bisa berucap semoga tabah dengan semua cobaan ini
Siap bu....terima.kasih apresiasinya
Luar biasa pak, ceritanya membawa hari.bikin baper.sukses selalu.
Terima kasih bu apresiasinya
Mantul Pak. Kisah yang menggores hati. Apakah si Emak selamat?Salam sehat dan sukses selalu. Tetap Semangat.
Terima kasih bu...sementara belum ditemukan, hehehe
Keren ceritanya. Salam sehat dan sukses
Terima kasih bu..salam
Cerita keren mengharu biru ditunggu kelanjutannya. Salam sukses selalu. Udah di folback pak.
Terima kasih bu...
Ulasan yang sangat keren pak Radinopianto semoga semakin sukses
Terima kasih pak
luar biasa kisah yang sangat memilukan. dan terhenyu bagi siapa saja pembacanya. ditunggu lanjutannya saudaraku. sehat selalu pak Nopianto
Terima kasih pak..salam
mantap keren cadas... cerita keren menewen, bikin baper...salam literasi sehat sukses selalu mas Radinopianto
Terima kasih pak...salam
salam kembali
Mantap sekali Pak Radinopianto. Semoga selalu sehat dan sukses
Terima kasih pak.soim
Sajian yang luar biasa. Ulasannya sarat makna. Salam sehat dan sukses. Barakallah
Terima kasih pak apresiasinya