Radinopianto

Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melangitkan Rida di Awan Panas Semeru  (Episode 8. Trauma Healing bagian 3)

Melangitkan Rida di Awan Panas Semeru (Episode 8. Trauma Healing bagian 3)

Cara takdir menyapa bumi selalu mengemuka dengan dinamika yang tak dapat diramalkan.

Aminah yang dari tadi melengking tertawa, serta-merta hening. Sungguh teriris setelah membuat Yanti menunggu terhadap apa yang dilakukan Aminah dalam diamnya, perlahan terdengar suara penuh getar melibatkan emosi yang tak terkontrol dengan pandangan kosong sembari menyandar. Nadanya nyaris setara dengan sebuah ratapan.

Kasih Ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia

Yanti terduduk lemas, alis matanya bertaut dengan nafas tersengal mengembang, membuatnya terserodok yang menurunkan hujan deras di netranya.

Kenyataan hidup yang angkuh membukakan mata lebar-lebar, mematahkan semua paradigma dengan berbagai komponen yang sempat melebamkan egonya, logika bahwa kasih itu tak abadi dan akan berakhir setelah berpisah terbantahkan dengan sangat alami.

Faktanya meski terlihat tak wajar dan secara fisik keberadaan Emak Aminah tak diketahui di mana rimbanya, namun ternyata kait mengait korelasi secara emosional membawa bukti bahwa kualitas hubungan emak dan anak realitanya tak dapat dipisahkan, interaksi berulang dari kenangan masa lalu menjadi hubungan terbaik yang membawa kenyamanan dan itu tak lekang oleh waktu kapan pun.

“Ya Rabbi, harus dengan menangiskah caramu mengingatkan?”

Kali ini, Yanti sengaja tak mendekat. Sambil mengelap muka, dia hanya bisa menunduk. Biarlah Aminah meluapkan semua lelahnya, menggores sketsa senyap di tengah impiannya yang sedang diuji. Semoga. setelah gunung es di hati Aminah itu mencair, akan melegakan harinya.

Lain Aminah, lain pula yang terjadi di seputaran lokasi erupsi. Beberapa orang terlihat berlari. Anak-anak kecil digendong oleh orang dewasa dengan langkah panjang-panjang. Beberapa relawan juga ikut serta di antaranya. Kontan Yanti berdiri dan menyapukan pandangan ke sekeliling.

Dewi temannya merapat, “Ajak Aminah keluar dari tapak rumahnya. Di atas sempat terjadi guyuran.” Bimbang menerpa Yanti, namun Dewi lebih dulu menyambar Aminah lalu mengajaknya keluar. Aminah hanya manut.

*****

Suasana yang sudah terbangun kondusif, tiba-tiba hiruk-pikuk. Seisi posko sempat mengheboh, sontak bak dikomando kepala mendongak ke arah langit. Susulan kepulan asap yang tadinya menebal menimbulkan kecurigaan sejenak.

Setelah terombang-ambing terjebak dengan keadaan penuh was-was, beruntungnya kondisi itu tak berlangsung lama.

Seperti tahu apa yang sedang terjadi. Langit mendung, siang seperti menggiring matahari meredup menyipitkan cahayanya. Beribu cinta yang ditiupkan Aminah dalam kidung menyayat terlunta dalam kebisuan rasa, tertatih melalui sela-sela batin yang memberi pembelajaran. Ada rindu yang tak tenggelam setelah orang yang dikasihi itu tiada.

Bersambung….

Sumber lagu: Sonora.id

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masha Allah, mantap pak

07 Jan
Balas

Terima kasih bu apresiasinya

07 Jan

;uar biasa, salam literasi, sukses selalu

07 Jan
Balas

Terima kasih bu..salam

07 Jan

Luar biasa

07 Jan
Balas

Terima kasih ibu selalu hadir memberikan supporrnya, barakallah

07 Jan

Kisahnya selalu asyik abangku.. Ikut hadir dalam kisah ini. Bagi yang pernah merasakan hal yang hampir sama, tentu saja sangat menyentuh, bukan hanya simpati, tapi juga empati.. Lanjuuut. Sukses selalu

07 Jan
Balas

Iya dek.terima kasih, barakallah

07 Jan

Merinding bacanya. Kehilangan yang tiba-tiba, tak kuat ditanggungnya. Keren, Pak

08 Jan
Balas

Terima kasih bu...

08 Jan

Jadi ikut terhanyut, keren abis Pak

07 Jan
Balas

Terima kasih bu..sukses selalu..

07 Jan

Mantap jiwa tulisannya pak Radinopianto. Sukses selalu

07 Jan
Balas

Terima kasih bu...aamiin

07 Jan

Suka sekali dengan alur ceritanya. Siap menanti sambungan ceritanya.

07 Jan
Balas

Terima kasih bu...siap

07 Jan

Jadih sediiiiiiih. Keren pak

07 Jan
Balas

Iya cukup.sedih kisahnya, terima kasih

07 Jan

Alhamdulillah .,

07 Jan
Balas

Iya bu .terima kasih hadirnya..barakallah

07 Jan

Baru belajar patidusa mas. Mohon kritik dan saran serta masukan. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS dan berbagi kebaikan. Selamat malam selamat beristirahat.

07 Jan
Balas

Iya pak de

08 Jan

Ya Allah, enin jadi baper. Lanjut ah, Pak. Gak sabar rasanya menanti lanjutan cerita keren ini.

07 Jan
Balas

Siap...terima kasih apresiasinya

07 Jan

Luar biasa mas Radino. Sangat inspiratif

07 Jan
Balas

Siap...terima kasih pak...salam

07 Jan

Masya Allah

08 Jan
Balas

Terima kasih hadirnya bunda

08 Jan

Dahsyat,,, lama tak bersua tetap saja menggigit karya-karyanya... Mantap Bang

07 Jan
Balas

Terima kasih adiikku...barakallah

08 Jan

Terima kasih adiikku...barakallah

08 Jan

Kasihan Aminah, semoga dia kuat

07 Jan
Balas

Semoga bu....aamiin

07 Jan

Keren banget, sukses selalu untuk Bapak

07 Jan
Balas

Terima kasih pak guru

08 Jan

Ada rindu yang tak tenggelam setelah orang yang dikasihi itu tiada. Keren banget Pak. Semoga sukses dan sehat selalu aamiin

07 Jan
Balas

Terima kasih ibu apresiasinya

07 Jan

Ditunggu kelanjutannya, Pak. Salam sukses selalu.

07 Jan
Balas

Siap bunda

08 Jan

Semoga Aminah kuat menerima semua ini. Salam santun pak.

07 Jan
Balas

Terima kasih ibu....salam

07 Jan

Mantap,,pak d lanjut. Setia menunggu kelanjutannya

07 Jan
Balas

Terima kasih bu...siap dilanjut

07 Jan

Duh...membacanya penuh dengan perasaan, keren pak next sukses trus ya

07 Jan
Balas

Siap bu..terima kasih

07 Jan

Selalu keren dengan diksi tingkat dewa. Sehat n sukses selalu dinda. Barokallah

07 Jan
Balas

Terima kasih yunda atas kunjungannya, aamiin, barakallah

07 Jan

Luar biasa pak, sedih bacanya.... salam sukses

07 Jan
Balas

Iya bun..mulai masuk ke kisah kisah bawang merah...hehe

08 Jan

Membacanya kumenangiiiis hiks lanjut mbak ups salah baaaang hehehe

07 Jan
Balas

Iya mbak..mksh..hahaha

07 Jan

Tetap kuat ya Aminah. Sekuat oma ngadepin ana yg ngambek...ha ha ha...

07 Jan
Balas

Hahaha..siap

07 Jan

ceritanya selalu menarik, sukses Pak.

08 Jan
Balas

Terima kasih pak

08 Jan

Kisah yang mengaduk rasa... . Salam sukses selalu, Bapak.

07 Jan
Balas

Terima kasih bu apresiasinya...barakallah.

07 Jan

Mantap ceritanya Pak. Lanjut luar biasa. Salam sehat.

07 Jan
Balas

Siap..terima kasih bu...barakallah

07 Jan

Selalu mantap dengan ulasannya, sukses selalu pak.

07 Jan
Balas

Terima kasih apresiasinya bu

07 Jan

Saya jadi sedih.

07 Jan
Balas

Penulis pun mrebes mili..

07 Jan

MaasyaAllah. Semangat selalu dalam berkarya.

07 Jan
Balas

Terima kasih bu...barakallah

07 Jan

Makasi kunjungannya pak, dan masukaannya. Keren sekali tayangannya, mantap, sehat, dan sukses selalu pak radino

07 Jan
Balas

Iya bu..sama sama

07 Jan

Mantap ceritanya, Pak. Saya follow balik, Pak. Terima kasih!

07 Jan
Balas

Terima kasih apresiasinya bu

07 Jan

Keren, salam sehat sukses selalu. Lanjutkan

07 Jan
Balas

Terima kasih ibu ..salam...lanjut

07 Jan

Baper dan terbawa emosi yang tinggi membacanya.konfliknya tingjat tinggi. sehat selalu saudaraku pak Nopianto

07 Jan
Balas

Terima kasih pak hadir dan apresiasinya...barakallah

07 Jan

mantap keren cadas... ulasan keren menewen dengan diksi yang meleleh... salam literasi sehat sukses selalu mas Radinopianto

07 Jan
Balas

Terima kasih pak, aamiin

07 Jan

Spechless saya Pak. Benar-benar luar biasa penggambarannya. Apakah ini kisah asli? Atau mungkin saya yang kurang membaca. Semakin sukses Bapak.

07 Jan
Balas

Ini murni kisah fiktif bu, saya hanya mengambil latar semeru saja...ke sana saja saya belum pernah...hehe...bismillah, insya Allah dengan banyak berlatih akan indah aeiring waktu...terima kasih apresiasinya

07 Jan

Hebat memang kalau penulis keren seperti Bapak. Nggak kayak saya, banyak ruwetnya. Haha...

08 Jan

Luar biasa, hebat, menyentuh. Salam sehat Pak Radinopianto

07 Jan
Balas

Terima kasih pak

08 Jan

Saya akan selalu menunggu kelanjutan kisahnya. Sangat menginspirasi. Sehat dan sukses selalu

07 Jan
Balas

Siap pak....terina kasih, lanjut...salam

07 Jan

Keren menewen, salam literasi

07 Jan
Balas

Terima kasih ibu apresiasinya...salam

07 Jan

Tulisan Pak Radinopianto selalu menyentuh hati. Mantap pak... Sukses selalu.

07 Jan
Balas

Terima kasih bu....aamiin

07 Jan



search

New Post