Radinopianto 
Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...
Selengkapnya
Sumber Foto: kapanlagi.com
MENYAPU BIAS RINDU
Duduk sendiri di teras
Semrawutnya jalan meruwetkan lalu lintas di kepala.
Menyerahkan kisah di langit gelap
Terapung dalam bekunya hati lalu tersuspensi di udara sesak.
Melintasi berlapis-lapis rasa
Rinai seperti tak ikhlas melihatku melamun
Terserak kemelut hingga sesapan terakhir
Di sudut bayangmu
Segelas kopi hangat hanya menyisakan kenangan.
(Rumah Cinta, 31Desember 2021).
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisi rindunya Pak. Salam literasi
Terima kasih bu.salam
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Terima kasih pak..salam
Keren puisinya
Terima.kasih bu
Segelas kopi yang penuh kenangan. Indah nian puisi Pak Radinopianto. Salam literasi.
Terima kasih pak..salam
Keren puisinya pak. barakallah ..
Terima kasih bu
Mantab puisinya, dengan pilihan diksi nan indah, sukses selalu Pak Radinopianto.
Terima kasih bu...aamiin
Keren puisinya Pak, Sukses selalu.
Terima kasih pak..aamiin
Wah keren pisan, Pak Rad. Rinai seperti tak ikhlas melihatku melamun". Mmmmmmm, ssuatu banget. Pemilihan diksi yang apik nan elegan membuat mataku terlena. Menyimak satu persatu kosa katanya. Aku suka puisinya. Menginspirasi. Salam sehat, pak.
Terima kasih bu apresiasinya...salam sehat
Keren banget Pak Puisinya, sukses sll nggih, terima kasih sdh berkenan singgah n follow. Saya jg sdh follback nggih, barokallohu
Terima.kasih bu..barakallah
Puisi terlalu indah. Ijin follow bpk.
Monggo bu..terima.kasih
Puisi yag keren menewen pak Radino semoga semakin sukses sudah saya follow back ma kasih
Terima kasih pak..barakallah