Radinopianto

Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Minyak Goreng
Sumber foto: seruni.id

Minyak Goreng

Seperti momok, beberapa barang yang disebut langka kesannya seperti benda yang diperebutkan.

Kata "Langka," dalam KBBI, bermakna jarang didapat, jarang ditemukan. Artinya, ketika sesuatu masuk dalam himpunan langka tatkala sesuatu itu jarang didapat dan sulit ditemukan.

Faktanya, sesuatu yang hari ini disebut langka masih bisa didapat dan masih bisa ditemukan.

Hanya saja yang membedakan adalah "The price is more expensive than usual,"

Dalam bahasa sederhana "Reganya wes larang bin mehong..😀🤣🤣."

Tak ada hubungan sebab akibat yang bisa ditarik benang merahnya, tidak juga saling kait mengait namun bak cerita kebetulan di dalam sinetron yang tiap malam wara-wiri dengan tokoh utamanya selalu beruntung, yang mencengangkan kemunculannya menjadi fenomena unik karena ketika perubahan harga ini hadir bersisian dengan realita lain yang juga hadir merebak.

Kadang tiba-tiba melandai,sejurus muncul angka-angka tinggi, sulit untuk diungkapkan namun harus dimengerti.

Setinggi-tingginya kenaikan harga menjelang puasa, rasanya tak sehiruk-pikuk harga minyak goreng saat ini.

Alhasil, setelah sukses menjadi penguasa jalanan, label sen ke kiri dan belok ke kanan menjadi image yang begitu melekat.

Perburuan pun dimulai dan emak-emak mulai gerilya mencari di mana gerangan, jangan sampai terdengar diskon dan informasi harga murah, di sanalah komunitas ini akan berkumpul.

Pertanyaan nakalnya, kenapa juga harus masuk ke ranah emak-emak dengan segala kebutuhannya.

Jika tak mau jalanan kusut dengan barisan daster, lalu mereka mogok masak dan menyuguhkan makanan ala kadarnya serba direbus, meski dikabarkan oleh ahli kesehatan jadi lebih sehat.. Please deh...fenomena perminyakan dan kelangkaannya ini segera sudahi di tanah surga yang tongkat kayu dan batu jadi tanaman dengan gemah ripah loh jenawinya ini.

Masak iya dengan komoditi Sawit yang sangat luas itu minyak goreng masih berada di level yang sulit dijangkau?

Wawlahuaklam.

(Rumah Cinta, 17 Februari 2022)

48
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah ... minyak goreng jadi tranding topik, di tangan mas Dino jadi tulisan keren, dengan bahasa santai kali ini, sukses selalu pak guru ...

17 Feb
Balas

Terima kasih ibu.aamiin

17 Feb

Semoga segera ada solusi terbaiknya, Pak. Salam literasi

17 Feb
Balas

Aamiin..salam

17 Feb

Kereeen pak.Apa boleh buat...para emak tetap harus mengusahakan dalam deretan penghuni meja dapur. Tanpa minyak ..kayak ada yang kurang krenyes

17 Feb
Balas

Terima kasih ibu..hehe..iya betul

17 Feb

Sekarang ditambah tahu tempe hilang dari pasar,Pak. Yg buat tahu tempe lagi ngambeg... . Semoga segera ada solusi. Salam sukses selalu.

17 Feb
Balas

Oalah..hehehe..semoga

17 Feb

Masak iya dengan komoditi Sawit yang sangat luas itu minyak goreng masih berada di level yang sulit dijangkau?...mboh mas, piye toh carane menejemeni...wes tulisan ki mewakili emak2...

17 Feb
Balas

Betul....hehehe...

17 Feb



search

New Post