Radinopianto

Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelangi Sunyi di Nusa Penida (Episode 20. Berharap Restu  Meme

Pelangi Sunyi di Nusa Penida (Episode 20. Berharap Restu Meme

Hari sangat cerah, mentari masih tegak dengan gagah. Meme duduk menyandar karang. Laut terlihat membiru seperti bumatara yang terbentang luas memayunginya. Burung-burung kecil menghias langit, sesekali mendekat lalu terbang kembali, seperti tak mau mengusik kehadiran Meme.

Pandangan Meme jauh ke depan, tak berkedip menembus batas pandang. Entah keruwetan apa yang mengusik hatinya. Tajamnya tatapan bola mata, seperti ada sesuatu yang sedang menjadi fokus. Deburan ombak dan sapuhannya menuju bibir pantai lalu bergolak pecah dan dengan bergulung-gulung membawanya ke tengah menjadi kenangan yang tak mungkin lekang dari kepala Meme, kali terakhir semuanya membawa mendiang Aji menuju keabadiannya.

Tak ada suara, juga tak ada obrolan apa pun, Meme seperti sedang mengadukan semuanya ke laut. Bli Made hanya memandang dari kejauhan, belum berani mendekat. Begitu juga dengan Meme, tidak menyadari kehadiran Bli Made beberapa puluh meter di belakangnya.

Bagaimana pun terlepas apa yang dipikirkannya, perasaan Ibu itu acap kali unik. Kedekatan emosional antara Ibu dan anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang, dari menyusui hingga membesarkan menjadi lelaki dewasa menumbuhkan rasa cemas yang berlebihan, kondisi yang kemudian dengan begitu cepat memengaruhi moodnya.

Segala rasa yang dialami Meme tentu tak lepas dari suasana hati seorang Ibu ketika mendengar anaknya menyatakan ingin menikah. Semuanya akan mengalami kegusaran yang sama, kekhawatiran berkecamuk seolah momen ketika sang anak siap mempersunting perempuan pujaannya maka serta merta kasih sayangnya akan terbagi,

Anak akan lebih sayang kepada isterinya dan melupakan dirinya. Meski faktanya tidaklah begitu adanya, akan tetapi elaborasi dari semuanya hendaklah dimaknai sebagai wujud kasih sayang walau pun menumbuhkan ketakutan yang tidak beralasan. Bli Made sangat memahami itu.

Angin sore menyapa dengan kelembutannya, pelan-pelan menguatkan Bli Made untuk menghampiri Meme. Lama Bli Made ikut hanyut menatap laut seperti yang dilakukan Meme, sampai akhirnya dengan ragu memegang bahu Meme dan memeluknya. Meme mendongak sedikit menarik badan namun cengkraman tangan Bli Made lebih kuat dibandingkan tarikan tubuhnya. Meme membiarkan setelah tahu yang datang adalah Bli Made.

Bli Made duduk mendekat Meme, lalu menjura mendekap kakinya. Meme hanya tertegun. “Ampura Meme, tiyang sampun ngerepotin Meme. Suksma sampun ngerawat tiyang ngantos kelih, medasar antuk manah Meme sane tulus.” (Ibu, maakan saya yang telah banyak menyusahkan, terima kasih telah membesarkanku dengan penuh keiikhlasan).

“Titiyang nunas icen titiyang ngewangun keluargan titiyang pinaka swadarman tiang ring sejoroning meagama,” (Izinkan saya membina keluarga kecil untuk menggenapkan agamaku)

Pipi Meme membasah, isakannya menguat dan membuatnya terisak. “Meme lega tur stata ngerestitiyang cai, dumadak margi/ jalan ane tuju ci tuah jalan sane pinih becik.” (Ibu rida, ibu selalu mendoakanmu. Semoga jalan yang kau pilih adalah jalan terbaik).

Bli Made berdiri dan memapah Meme sedikit mendekat bibir pantai hingga kaki keduanya menyentuh air. “Aji pasti lega di kalidituanne,” (Bapak pasti senang di alam sana).

Tersungging senyuman Bli Made yang dibalas dengan senyuman Meme. Episode senyuman palingan tulus yan tersaji dalam balutan cinta, tanpa alasan.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap dan sangat keren Pak..diksi yang indah

18 May
Balas

Terima kasih bu

18 May

Setiap ibu pasti akan merasakan hal yang sama seperti meme apabila anak kesayangannya sudah mulai menemukan jodohnya, akan merasakan ketakutan dan merasa berat melepaskan anaknya

18 May
Balas

Ya mbak pada umumnya begitu

18 May

Kisahnya semakin menarik. Lanjuut, Pak!

18 May
Balas

Terima kasih bu

19 May

Keren cerpennya. Ditunggu episod berikutnya. Salam sukses.

18 May
Balas

Terima kasih apresiasinya bu

18 May



search

New Post