Seminggu ini nyaris setiap pulang kantor, sudah dipastikan rute perjalanan adalah mendatangi sekolah untuk persiapan akreditasi gugus depan.

Amanah sebagai pelatih pendamping yang harus dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab yang diemban, ejawantah ikhlas bakti bina bangsa ber budi bawa laksana.

Sebagai pribadi yang merupakan bagian dari pusat pendidikan dan pelatihan cabang (Pusdiklatcab) gerakan pramuka kwarcab OKU Selatan, saya akan bersunguh-sungguh melaksanakan apa yang menjadi cita-cita, membela tanah air dalam pembentukan manusia yang berkarakter.

Dokumen, sarana prasarana dan segala bahan tagihan yang akan dinilai pada saat visitasi disempurnakan dengan tetap mengacu kepada aturan yang ditetapkan oleh kwartir nasional.

Ada lelah yang sejujurnya bergelayut ketika harus bolak-balik kantor, ke sekolah lagi, balik lagi ke tempat kerja namun ketika semua dilakukan dengan penuh suka-cita saya merasa begitu bahagia, menjadi bagian yang ikut memberikan sumbangsih untuk mempersiapkan generasi muda yang kreatid, inovatif dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Alhasil, meletakkan usaha dan doa pada kedua belah tangan demi harapan mulia ini adalah wujud ikhtiar menebar kebaikan. Semua sudah dilakukan dengan optimal, hasil akhirnya adalah kenyataan.

Demi Tuhan saya tidak akan kecewa, atau mendatangi lurah untuk meminta surat keterangan tidak mampu, apalagi sampai menggugat assesor. Pokoknya saya sudah lapang dada dan rida kalaupun hasil akhirnya ternyata status akreditasinya bernIlai A, ya sudahlah......hahaha.

(Rumah Cinta, 8 Februari 2022)