REDUP
REDUP Oleh:Radinopianto
Geletar pagi terasa menggelugut
Sayup rebas menggaris bumantara
Raung sirine membelah sunyi
Menjadikan rinai meragu untuk reda
Satu-satu kuncup meluruh
Memudarkan gairah
Setangkup tangan melambai tanpa ekspresi
Membuat Agustus tak bergelora
Persada menangis
#semarisbebas
Rumah Cinta, 2-08-2021
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang betul betul redup ya Pak..mantap
Iya bu..mksh
Sedih bang sudah dua Agustus kondisi negara kita belum juga membaik hiks
Bener mbak.
Serasa ikut meredup hati ini, pak iqbal...semoga esok masih ada setangkup janji untuk bersemi kembali...
Ia Bu..mksh
Sedih.., kapan ya bangkit kembali membaik kondisi ini . Semoga.. Indonesia ku
Iya betul bu
mantapss puisinya pak
Terima kasih