Se-lilin Inikah Jalanku
Dari jendela bening sorotku
Aku berhenti pada fase terluka
Meruap banyak asumsi
Menyasar hingga tiap sekat di lorong sunyi kepala
Waktu terus mencatat tingkah polah
Yang membawaku untuk menyemangati diri
Tuhan..
Se-lilin ini kah garis hidup?
Benderang sesaat, hancur lalu sirna.
(Rumah Cinta, 16 Februari 2022).
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul
salam literasi
Salam
Salam
Semangat yaa Pak.
Ini bentuk puisi atau opini bang hehehe
Gurusiana kalau diedit akan berubah sendiri
Benderang sesaat, hancur lalu sirna...semoga sesaat yg manfaat dan tak tersesat...