Semu
Semu
Oleh: Radinopianto
Tak ada geliat
Dari banyak pilihan yang digelar
Gairah itu menghilang
Ketika harga mulai menanjak
Dan ekonomi terus saja melandai
Suara manis corong
Tak memberikan solusi
Berteriak tentang netra kita
Yang terkungkung oleh jarak
Mata saling tatap namun kita terlalu asyik dengan dunia sendiri
Entah, sampai kapan
(Rumah Cinta, 4 Maret 2022).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya. Mata saling tatap namun kita terlalu asyik dengan dunia sendiri. Masyarakat yang makin Apatis. Salam sehat dan sukses selalu Pak.