SUDAH LAMA PENASARAN, TERUNGKAP MISTERI ISI CANDI BOROBUDUR
(Tantangan Menulis Hari Ke-34)
Anda mempunyai hobby traveling? Pasti yang terbayangkan ketika melakukan perjalanan wisata, salah satu pilihan yang cukup rekommended untuk dikunjungi adalah Candi Borobudur. Dengan Kemegahannya yang mendunia membuat siapapun seperti tersirap dengan pesona yang menakjubkan.
Terkenal dengan keajaiban dunia, Candi Borobudur menjadi aset wisata Indonesia yang banyak di datangi oleh pelancong dari luar negeri, selain tentunya wisatawan lokal dari penjuru nusantara, dan tidak lengkap rasanya ketika berada di Provinsi Jawa Tengah tidak menyempatkan diri untuk menyambangi bangunan sejarah yang sangat indah ini.
Hei, kok Jawa Tengah? Tidak keliru nih....
Anda jangan salah, seperti yang dilansir dalam laman darmawan175.wordpress.com (2009/04/17), letak Candi Borobudur itu bukanlah di Yogjakarta, faktor jarak yang dekat membuat kesalahan membaca peta bagi kebanyakan orang, menganggap Candi Borobudur itu ada di Yogjakarta. Persisnya terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Berada sekitar 100 km dari Semarang, 86 km dari Surakarta dan 40 km dari Yogyakarta.
Kalau di telisik dari pengamatan tipis-tipis, ketika berwisata ke candi ini, di warnai semacam wisata religi bagi penganut budha, kitapun saat berkunjung dengan kesadaran mematuhi aturan memakai kain dengan membalutkan pada pakaian yang dikenakan, deuh..serasa adipati kerajaan saja ya.
Menurut sejarah, dari berbagai referensi seperti yang dituliskan dalam laman berdesa.com (2018/09/06), Candi Borobudur diperkirakan mulai di bangun pada abad ke-9 (sejarah lain menyatakan abad 8), di mana wilayah Magelang dikuasai oleh Dinasti Syailendra yang dipimpin oleh Raja Samaratungga.
Raja bertitah untuk membangun sebuah Candi, diawaki oleh seorang arsitek bernama Gunadharma, luasnya mencapai ratusan meter persegi dan diselesaikan dalam waktu 50-70 tahun kemudian. Nama Borobudur sendiri berarti ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti Biara Buddha di bukit.
Meskipun belakangan sempat menghebohkan banyak orang, seperti dilansir dalam laman fajardwipa.com (2017/09/09), ada klaim lain dengan penafsiran yang cukup menuai kontroversi.
KH Fahmi Basya, seorang dosen UIN Syarif Hidayatullah dalam bukunya yang berjudul Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman tak urung memantik ketakjuban sekaligus cibiran, dengan yakin mengklaim telah melakukan riset selama 33 tahun dengan 40 “bukti kuat” nya namun tetap perlu waktu dan penelitian yang panjang untuk membuktikannya. Biarlah waktu yang akan memberikan kepastian cerita ini, kita tidak perlu mempertentangkannya
Lalu apa yang menjadi kritis point dari tulisan ini?
Pernahkah kita berpikir di era yang kala itu jauh dari kemajuan teknologi yang belum dilengkapi alat canggih, nenek moyang sudah berhasil mewujudkan sebuah situs yang besar, luas dan tinggi setara bangunan 10 lantai di era modern, bertahan lebih dari seribu tahun, bahkan hingga hari ini jutaan ton batu itu tetap tersusun rapi, simetris dan kokoh.
Lalu...
Berkeliling menikmati kemolekan candi ini,harus menginvestasikan waktu, tenaga dan biaya, capeknya luar biasa. Yang dilakukan biasanya hanya melihat-lihat beberapa bangunan, naik turun tangga, lalu mengambil fhoto, terkadang iseng mengajak turis fhoto bersama, walaupun sering di jawab dengan “Just one picture”, yang membuat saya berpikir songong banget nih bule, hehe ,
Seperti apa isi lengkapnya?
Seperti dalam laman bangka.tribunnews.com (2020/02/13), candi borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya, didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 meter, lebar ± 123 meter dan tinggi ± 34,5 meter diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.
Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1.460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.
Urgensi dari tulisan ini adalah menggugah generasi muda mengenali budayanya sendiri, mengaitkan dengan kehidupan hari ini sehingga akan menjadi bijaksana untuk kehidupan masa depan.
Singkatnya, betapa pentingnya sejarah, memahaminya adalah sebuah keharusan untuk Indonesia lebih baik.
Jika ada sumbang saran dapat dituliskan di kolom komentar, silahkan di share untuk berbagi kebaikan kepada orang terdekat anda, semoga bermanfaat
#TantanganGurusiana
#MenujuGurusianaPerak
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salah satu tujuh keajaiban dunia..kita patut bangga dan melestarikan
Ya bu.. Harus di jaga kelestariannya
Terimakasih infonya Pak, baru sekali ke Borobudur dan belum mengelilingi seluruh areal candi.
Ya bu, sama sama.. Sayapun baru beberapa kali, salam kenal
Setuju Pak, sejarah itu penting. Dengan sejarah bisa ambil pelajaran tuk masa depan. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Ya bu, sukses selalu.. Aamiin
saya sudah 3 kali ke sana, hanya 1 kali saja saya benarbenar fokus berkeliling, kali yang berikutnya saya hanya di bawah, nggak kuat, cuapekk, bener yang bapak katakan harus butuh energi extra. salam kenal pak.
Ya bu.... Salam kenal juga
Borobudur wow..salah satu keajaiban dunia..Tulisan kerren..Maha besar Allah dengan segala ciptaannya
Ya bu...menakjubkan
Yes setuju. Jasmerah. Jangan lupakan sejarah
Peninggalan sejarah yang patut dihargai dan dilestarikan. Apalagi kita bisa mengambil makna dan tujuan pembuatan bangunan tersebut sehingga berguna bagi bangsa kita.
Ya betul bu, setuju
Hhhhmm jadi kpingin ke Borobudur, kereen pak Iqbal ma tap
Baru satu kali saya ke sana. Tidak memperhatikan sedetail itu. Penjelasannya detail banget Pak. Keren artikelnya. Sukses terus ya Pak
Terima kasih bu, aamiin
Borobudur salah satu keajaiban dunia dan kekayaan alam kita harus d jaga kelestariannya. Sukses pak
Aamiin ya allah
Cerita yang harus kita mengerti ... tidak hanya menikmati indahnya saja. Mantul Pak!
Ya bu, terima kasih
Sebagai generasi penerus kita wajib melestarikannya. Referensinya lengkap. Bisa dijadikan rujukan saat membuat tulisan.
Ya pak, terima kasih
Sudah saya follow, jangan lupa follow back ya pak, Salam kenal, salam literasi
Sampai sekarang saya masih penasaran dengan sejarah pembuatan candi Borobudur. Tentang jenis batunya apa? Perekatnya apa? Arsiteknya siapa? Butuh berapa lama pembuatannya? Bisanya detail sekali bentuk geometrinya... Wah... Keren... Beberapakali datang berkunjung tapi tak pernah puas hahaa...
Sampai sekarang saya masih penasaran dengan sejarah pembuatan candi Borobudur. Tentang jenis batunya apa? Perekatnya apa? Arsiteknya siapa? Butuh berapa lama pembuatannya? Bisanya detail sekali bentuk geometrinya... Wah... Keren... Beberapakali datang berkunjung tapi tak pernah puas hahaa...
Ya bu, sama
Terkadang kita haxa bisa menikmati tanpa mengerti apa maksudnya. Saya yakin dengen mengerti cerita di baliknya, kita akan semakin mengagumi keindahannya
Setuju bu, yg terpenting bagaimana menjaga kelestarian