Raditya Anggara Purwaningtyas

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Merajut Mimpi Menulis Buku

Aku terlahir dari sebuah keluarga sederhana, keluarga guru katakanlah begitu.Kakekku guru, ayah, ibu, bulikku, paklikku seorang guru.Lebih tepatnya lagi mereka berprofesi sebagai guru SD.

Ketika aku lahir ayah dan ibuku menitipkanku ke kakekku kerena mereka merasa repot dinas di desa yang boleh dikatakan terpencil.Tak ada listrik,tak ada angkot,medan yang masih berupa tanah dengan kondisi jalan tidak rata.Kedua orangtuaku menempati sebuah rumah dinas milik SD tempat orangtuaku mengajar.Menginjak usia 5 tahun ayah ibuku membawaku hidup bersama mereka di sebuah desa diujung Kabupaten Purbalingga berbatasan darat dengan desa Rakit kabupaten Banjarnegara.Desa itu bernama Desa Karangnangka masuk wilayah kecamatan Bukateja.Kondisi desa itu sangat jauh berbeda dengan sekarang.Dulu belum ada aliran listrik PLN,ketika malam mulai datang kami hanya mengandalkan penerangan lampu teplok.Sebuah lentera dengan bahan bakar minyak tanah.Jika ayah sempat, dia menyalakan lampu petromaks yang jauh lebih terang daripada lampu teplok.Namun, butuh proses yang agak lama dan ribet untuk membuatnya menyala. Nah di usia 5 tahun itulah aku mulai masuk di bangku sekolah dasar kelas satu.Sungguh usia yang sangat dini untuk masuk ke jenjang SD tanpa bekal pendidikan TK.Singkat cerita aku juga mulai masuk sekolah mengaji kalau sekarang dikenal dengan sebutan Taman Pendidikan Al Qur’an.Yang menjadi problem SD ku di Karangnangka sedangkan mengaji di TPQ Nurul Falah Bukateja yang jaraknya cukup jauh.Hampir setiap hari ayahku mengantar jemput aku dan adikku mengaji.

Jujur dulu aku tidak pintar,jarang sekali belajar,lancar membaca juga setelah duduk di bangku kelas tiga.Tidak ada yang membimbingku belajar karena saat itu ayahku sedang melanjutkan studi S1nya dan aktif berkecimpung dalam kegiatan Karang Taruna desa.Setiap hari sabtu minggu ayahku menempuh perkuliahan di IKIP PGRI Semarang.Akhirnya,karena dipikir-pikir repot mengurus dua anak,aku dikembalikan lagi ke kakekku di Bukateja.Aku resmi pindah dari SD ku yang lama ke SD negeri 1 Bukateja.Menjadi siswa baru di Kelas lima.Masih jelas dalam ingatanku saat itu guru kelas limanya adalah Pak Urip Tridadi.Dari sinilah kiranya kisahku dimulai, sebuah kisah yang tak akan pernah bisa aku lupakan.Rasa pedih, kecewa dipermainkan oleh teman, bullying yang mendobrak semangatku untuk menjadi seorang guru.Sebuah perjalanan panjang yang penuh liku.

Dari kisahku aku berusaha belajar menulis,menuangkan ide-ide yang lewat di pikiranku.Aku ingin ceritaku ini dapat aku buat menjadi sebuah buku.Berharap orang-orang dari masa kecilku membaca tulisanku ini.Agar mereka ingat aku, ya….aku yang kalian sebut Si Jomblo Netes Kemlekeren.

Peserta SaGuSaBu Purbalingga Raditya Anggara Purwaningtyas, S.Pd.SD

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post